Denpasar (bisnisbali.com) – Pandemi Covid-19 telah mengguncang perekonomian dan menimbulkan tekanan fiskal yang signifikan. APBN telah bekerja keras untuk menahan agar pemburukan tidak terjadi terlalu dalam.
“Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi dampak pemulihan perekonomian pascapandemi, reformasi perpajakan yang mendorong sistem perpajakan yang adil, sehat, efektif, dan akuntabel menjadi semakin diperlukan,” kata Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Bali Ida Ernawati dalam kegiatan kampanye simpatik berlabel Spectaxcular Tahun 2022 yang bertajuk ”Bersama Pajak Pulihkan Ekonomi” secara daring. Adapun tema yang dikampanyekan yaitu pelaporan SPT Tahunan dan Program Pengungkapan Sukarela (PPS).
Untuk menarik minat masyarakat lebih luas, Kanwil DJP Bali mengundang Happy Salma dan pengusaha muda pemilik Cellular World dan beberapa perusahaan lainnya Amir Hamzah sebagai narasumber gelar wicara Spectaxcular Tahun 2022.
Gelar wicara ini dimoderatori oleh I Gusti Nyoman Sanjaya selaku Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi III KPP Pratama Denpasar Timur. Dalam gelar wicara ini, Belis Siswanto Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Kanwil DJP Bali menyampaikan bahwa sudah ada 441 wajib pajak di Bali yang memanfaatkan program pengungkapan sukarela (PPS) ini.
”PPS ini memiliki tujuan mulia untuk mensejahterakan rakyat Indonesia, mempercepat pemulihan ekonomi pascacovid. Dan PPS kali ini secara sistem lebih baik, asas kesederhanaan ditingkatkan, kepastian hukumnya juga ditingkatkan, dan kemanfaatannya digunakan sebesarbesarnya untuk kemanfaatan rakyat Indonesia,” ujar Belis.
Pada kesempatan ini Belis juga mengajak seluruh wajib pajak untuk segera manfaatkan program PPS yang berakhir pada 30 Juni 2022. Amir Hamza mengatakan sebagai patriot bangsa itu sesuatu sekali bagi para pengusaha, berarti ada pengakuan dari negara bahwa kita dirasa membantu mendukung program pemerintah, membantu Indonesia maju, semoga kontribusi dapat membantu Indonesia menjadi Indonesia yang lebih maju.
”Negara kita ini baik sekali, memberikan kesempatan kami sebagai wajib pajak untuk memperbaiki yang dulunya belum benar, memberikan pengampunan, dan untuk PPS ini mungkin kesempatan kita untuk mengungkapan lagi yang dulu waktu tax amnesti tidak sempat kita ungkapkan,” ujar Amir.
Happy Salma juga menyetujui Amir Hamzah bahwa kita harus bersyukur di Indonesia ini ada komunikasi dua arah yang selalu siap membantu wajib pajak. Di luar negeri kalau dibandingkan pajaknya jauh lebih besar daripada di sini.
”Saya mengajak siapa pun untuk memanfaatkan program ini, kalau tidak sekarang kapan lagi, kita selalu menginginkan bangsa ini maju, bangsa kita hebat, semua itu tidak bisa terjadi apabila kita tidak ikut andil dalam proses itu,” ungkap Happy Salma.
Sementara itu Nyoman Sanjaya selaku moderator mengingatkan kepada seluruh wajib pajak untuk segera melaporkan SPT Tahunan Orang Pribadi sebelum akhir Maret 2022. *dik