Denpasar (bisnisbali.com) –Seiring dengan kenaikan jumlah penumpang khususnya lewat udara untuk masuk Bali, telah memberi sedikit nafas pada pariwisata Bali. Hal ini juga berpengaruh terhadap transaksi di pasar tradisional. Terutama Pasar Badung yang sealam ini lebih banyak melayani pelanggan hotel dan restoran.
Salah seorang pedagang buah di Pasar Badung, Sang Ayu Anggawati, Kamis (24/3) kemarin mengakui telah ada sedikit pergerakan penjualan. Meski tidak banyak, dia berharap ini menjadi momentum kembali pulihnya perekonomian di Bali. “Ada kenaikan (penjualan). Meski tidak banyak. Semoga selanjutnya terus bertambah,” ungkapnya.
Dia mengatakan, kenaikan yang terjadi berkisar 10 persen. Terutama pada penjualan jenis buah yang memang dibutuhkan oleh hotel dan restoran. Seperti lemon, jeruk sankist, buah naga, nanas, serta apel hijau.
Disinggung soal kapan mulai ada kenaikan, wanita yang akrab disapa Bu Ayu ini mengaku sejak mulai dibukanya penerbangan internasional dan mulai adanya wisatawan yang datang. “Kayaknya berbarengan dengan Mandalika (Motogp Mandalika). Dari sejak itu lumayan ada penjualan,” terangnya.
Hal senada juga diakui oleh pedagang buah lainnya, Jro Wiwik. Diakuinya kenaikan yang terjadi tidak begitu besar, namun tentu lebih baik dari sebelumnya. “Ada (kenaikan penjualan) tapi tipis. Karena tamu kan baru sedikit. Dan tidak semua menginap di area Denpasar dan Badung. Jadi pengaruhnya baru sedikit pada kami,” ujarnya.
Dia juga berharap kondisi ini bisa terus membaik. Wisatawan bisa datang lagi dan perekonomian Bali bisa menggeliat kembali. *widÂ