Gianyar (bisnisbali.com)-Harga minyak goreng (migor) kemasan dan curah semakin mahal tetapi masyarakat akan tetap membelinya karena merupakan kebutuhan pokok yang sulit dicari penggantinya. Oleh sebab itu, Bank Daerah Gianyar siap menyalurkan Kredit Usaha Rakyat Daerah (Kurda) untuk usaha mikro kecil (UMK) utamanya penghasil substitusi migor.
Direktur Utama PT BPR Bank Daerah Gianyar (Perseroda) Kabupaten Gianyar Nyoman Suparsa Widana, Rabu (23/3), menyampaikan Pemkab Gianyar melalui Bupati Gianyar telah menyiapkan program Kurda untuk membantu permodalan UMK. Di tengah ibu rumah tangga kesulitan mendapatkan barang kebutuhan pokok khususnya migor, Bank Daerah Gianyar siap memberikan pinjaman melalui program Kurda untuk UMK yang menghasilkan produk minyak kelapa.
Dikatakannya, ibu rumah tangga terus mengeluh karena mahalnya harga minyak goreng karena kenaikannya hampir dua kali lipat. Guna mengantisipasi kelangkaan minyak goreng kemasan dan curah diperlukan adanya produk pengganti atau barang substitusi.
Usaha mikro di Kabupaten Gianyar diharapkan dapat memproduksi minyak kelapa sebagai produk pengganti atau substitusi minyak goreng kemasan dan curah. “Di tengah masih sulitnya mendapatkan minyak goreng curah atau kemasan, masyarakat memiliki pilihan memanfaatkan minyak kelapa,” ucap Nyoman Suparsa Widana.
Salah satu warga Banjar Bangunliman, Desa Buruan, Blahbatuh, Ni Nyoman Suriani, memiliki usaha nanusin yang mampu memproduksi lima botol minyak kelapa dalam sehari. Minyak kelapa ini dipasarkan kepada penduduk sekitar atau pengepul dengan harga Rp20.000 per botol.
Bahan baku kelapa didapatkan dari penduduk sekitar. Setelah diproduksi, kelapa tidak hanya menghasil minyak. Nilai tambah produk kelapa ini mulai dari serabut, batok dan telengis untuk pedagang sate ayam sebagai bumbu tambahan. ‘’UMK milik Suriani sudah mendapat kredit multiguna. Selanjutnya sesuai arahan Bupati Gianyar, UMK akan diperkuat permodalannya dengan Kurda,’’ tambah Suparsa Widana. *kup