Mangupura (bisnisbali.com) – Artis sinetron dan penyanyi Risty Tagor mencoba mengembangkan usaha busana muslim usai memutuskan hijrah pada 2012 lalu. Usah yang diberi nama Ristyland by Risty Tagor ini mulai dikembangkan pada 2013 dan langsung mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat. Kini Risty Tagor mencoba merancang motif-motif daerah di nusantara pada kerudung untuk kaum wanita.
“Kami telah melakukan roadshow dan Bali merupakan tempat yang keemat setelah Padang, Lampung, dan Surabaya,” ujar Risty di sela-sela acara fashion show bertajuk “Risty Land Nusantara Fashion Trunk 2022” di Taulan Social Hideout, Kerobokan Kelod Badung, Minggu (20/3) sore.
Di tiga daerah sebelumnya, Risty telah mengenalkan kerudung dengan motif-motif dari daerah tersebut. Dan kini, untuk daerah Bali ia menghadirkan motif bunga kamboja, canang sari dan gapura. “Bahkan saat di Surabaya, motif Bali ini sangat laku, padahal belum diluncurkan,” tambahnya didampingi Hermy Wirawan dari LV C&C Event, Wedding Organizer & Model Management Bali.
Ditanya soal respons masyarakat Bali mengingat di daerah ini mayoritas non muslim, ia mengaku mendapat respons yang luar biasa. “Responsnya luar biasa. Saya pikir awalnya di Bali tidak begitu tapi ternyata ya juga luar biasa. Bali sangat indah dan kental dengan adat istiadat masyarakatnya,” paparnyanya.
Dalam menjalankan usaha yang dirintis sejak 2013 silam, Risty Land berkembang pesat dengan desain busana muslim yang mengangkat ciri khas masing-masing daerah sesuai kekayaan budaya.
Beragam model busana muslim ditawarkan pemilik nama lengkap Ariestia Ramadhany Tagor Harahap ini. Sejak berdiri dari tahun 2013 memang tujuannya fashion muslim, jadi membantu sahabat-sahabat muslim untuk berhijrah perlahan-lahan menuju menggunakan hijab yang sesuai dengan syariat. Harga juga disesuaikan sehingga tidak memberatkan,” tandasnya.
Dalam fashion show itu dihadiri enam orang model yakni Salsa, Dewi, Asta, Ika, Tasya dan Eka yang mengenakan kerudung bermotif Bali yang disesuaikan dengan kondisi cuaca. “Kita gunakan katun agar nyaman sehari-hari, jadi untuk daily wear,” jelasnya.
Di tiap kota, ia mengembangkan dua motif, dengan masing-masing motif terdiri dari 3 warna. Untuk penjualan di Bali ia mengaku belum melakukan hal tersebut.
“Saya lihat marketnya ada atau tidak. Tapi setelah show ini, bisa dibeli secara online,” ungkap Risty yang mengaku masih bergerak di fashion untuk dewasa. Dalam menjalankan bisnisnya, Risty juga bekerja sama dengan dekranasda serta desainer lokal. Meski berbisnis, ada sebagian keuntungan yang disisihkan Risty Tagor untuk sosial, yakni 2,5 persen keuntungan disisihkan untuk disumbangkan kepada sesama. *rah