Denpasar (bisnisbali.com) – Perkembangan ekonomi Bali secara umum cukup mengembirakan merupakan hasil sinergitas yang baik antara pemerintah pusat maupun daerah sebagai otoritas fiskal serta tentunya perbankan. Untuk itu perbankan dan masyarakat diharapkan dapat terus menjaga kualitas kredit.
Ketua Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPD Hipmi) Bali, Pande Agus Permana Widura belum laman ini menyebutkan bank ke depannya diharapkan kian memperhatikan dan menjaga kualitas kredit serta masyarakat memanfaatkan fasilitas kredit pada sektor-sektor yang produktif sehingga dapat menciptakan multiplier effect bagi perekonomian. Ia pun mengimbau agar sinergitas yang baik antara otoritas dan perbankan terus dipertahankan dan ditingkatakan ke depannya.
Sementara pemerhati perbankan Kusumayani, M.M. menilai bank wajib menjaga kualitas kredit dengan mengoptimalkan ekspansi kredit yang sehat untuk seluruh segmen debitur yakni korporasi, konsumer, ritel, dan mikro. Menjaga kualitas kredit bank bertujuan untuk menghitung cadangan potensi kerugian yang tentunya akan berpengaruh terhadap portofolio bank dan menjadi salah satu indikator penilaian kesehatan bank. Intinya dalam rangka menjaga kualitas kredit perbankan untuk berhati-hati dalam menyalurkan kreditnya.
Menjaga kualitas kredit perlu dilakukan mengingat NPL masih membayangi bank. Menjaga NPL bank bisa melakukan optimalisasi penagihan yang efektif dan pelelangan terhadap aset agunan, melakukan optimalisasi penagihan klaim-klaim terhadap perusahaan penjaminan dan lainnya.
“Dalam penyaluran kredit inilah bank harus hati-hati dengan melihat sektor-sektor yang perlu dibiayai untuk untuk terus tumbuh dan sektor mana yang sementara dibiayai namun perhatian khusus,” sarannya. *dik