Pelaku Pariwisata Berharap List VoA Bertambah

Kebijakan Visa on Arrival (VoA) diyakini akan memudahkan wisatawan mancanegara (wisman) berkunjung ke Bali dan berpotensi bisa menambah jumlah wisman yang berkunjung ke Pulau Dewata. Karena itu, pelaku pariwisata dan perhotelan di Bali berharap list warga negara yang datang ke Bali dengan VoA bisa ditambah, termasuk soal uji coba penerapan bebas karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) di Bali.

376
TAMBAH WISMAN - Sejumlah wisman mengurus VoA di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, beberapa waktu lalu. Kebijakan VoA diyakini akan memudahkan wisman berkunjung ke Bali dan berpotensi menambah jumlah wisman yang berkunjung ke Pulau Dewata.

Denpasar (bisnisbali.com) – Kebijakan Visa on Arrival (VoA) diyakini akan memudahkan wisatawan mancanegara (wisman) berkunjung ke Bali dan berpotensi bisa menambah jumlah wisman yang berkunjung ke Pulau Dewata. Karena itu, pelaku pariwisata dan perhotelan di Bali berharap list warga negara yang datang ke Bali dengan VoA bisa ditambah, termasuk soal uji coba penerapan bebas karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) di Bali.

Wakil Ketua Bali Hotel Association (BHA) Fransiska Handoko di Denpasar mengatakan pihaknya bersama anggota sangat mendukung dan berterimakaaih kepada pemerintah nasional dan juga daerah, juga teman-teman asosiasi pariwisata yang sudah berjuang bersama-sama  agar hal ini dapat terlaksana.

“Kami berharap dengan adanya VoA dan no quarantine policy dapat memberikan dampak yang positif bagi pariwisata dan anggota kami,” katanya.

Mendukung kebijakan pemerintah tersebut, Fransiska  mengakui bersama anggota BHA berkomitmen untuk menjalankan protokol kesehatan CHSE dengan baik agar tamu-tamu dapat berlibur dengan aman dan nyaman secara konsisten.

Selain itu, pihaknya pun tetap mendorong agar pemerintah dapat menambahkan list negata VoA yang datang ke Bali. Pemerintah dapat memperluas penerapan penggunaan VoA dengan target negara-negara yang memiliki potensi wisata yang besar dan juga negara G20.

Sementara terkait bebas karantina, ia berharap pemerintah dapat menghilangkan PCR ke-2 yang sementara ini diberlakukan pada hari ketiga. “PCR diharapkan hanya satu kali saja ketika kedatangan dan PCR kedua diharapkan dilakukan sebelum wisatawan mancanegara kembali ke negaranya mengikuti aturan penerbangan kembali,” harapnya.

Disinggung pengaruh dari kebijakan VoA dan bebas karantina ke Bali terhadap tingkat jumlah kunjungan ke hotal? Ia menyatakan untuk peningkatan tingkat hunian belum bisa terlihat secara menyelurih karena baru saja VoA dan no quarantine policy dilaksanakan sejak 7 dan 8 March 2022. Kendati demikian diharapkan makin banyak wisman yang datang ke Bali, maka akan membangkitkan kembali pariwisata dan menumbuhkan perekonomian masyarakat.

Sebelumnya, kembali ada penerbangan maskapai Jetstar Australia ke Bali dengan 300 penumpang menjadi momentum pemulihan ekonomi maupun pembukaan lapangan kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah ini.

Setelah sempat vakum selama dua tahun akibat pandemi Covid-19, maskapai ini membawa rombongan 26 media kelas atas (high-profile) Australia dan biro perjalanan wisata dalam format Familiarization Trip (Fam Trip) yang diberi tajuk promosi Un-Bali-Vable dengan hashtag ‘To Bali with Love’ yang diinisiasi oleh Jetstar Australia.

Kegiatan ini, diharapkan dapat memperluas informasi mengenai kemudahan berkunjung ke Indonesia dengan skema bebas karantina serta meningkatkan kesadaran pasar Australia terhadap kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia, khususnya di Bali. “Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi momentum pulihnya ekonomi nasional, khususnya bagi Bali yang menggantungkan perekonomiannya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Serta mendorong pembukaan lapangan kerja seluas-luasnya,” ungkap Sandiaga.

Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf Nia Niscaya menambahkan kegiatan famtrip media ini merupakan bentuk kolaborasi strategis lintas kementerian/lembaga dan institusi serta industri di Bali dalam membangun kembali kepariwisataan Indonesia.

Selain bersama Jetstar, kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik berkat kerja sama dan kontribusi yang diberikan oleh Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali, Bali Tourism Board, Marriott Bonvoy, Westin Resort Nusa Dua, dan UMKM yang terlibat.

CEO Jetstar Group, Gareth Evans menerangkan bahwa pihaknya akan memulai pembukaan penerbangan dengan pengoperasian rute Melbourne-Denpasar sebanyak tiga kali per minggu, hingga akhirnya bakal ditingkatkan menjelang Hari Paskah pada 17 April 2022.

Penerbangan rute Sydney – Denpasar dijadwalkan akan kembali beroperasi pada awal April 2022, sedangkan dari Brisbane, Adelaide, Cairns, dan Gold Coast pada Mei 2022. “Kami sangat bahagia dapat kembali ke Bali setelah dua tahun yang panjang, dan kami yakin dengan dimudahkannya akses ke Bali, Bali akan segera kembali menempati posisi destinasi paling diminati di Jetstar,” ucap Gareth. *dik