Tanaman Cabai Diserang Antraks, Produksi Tidak Optimal

Produksi cabai di tingkat petani Kabupaten Tabanan mengalami penurunan saat ini.

280
CABAI - Produksi cabai sejumlah petani di Kabupaten Tabanan.

Tabanan (bisnisbali.com) –Produksi cabai di tingkat petani Kabupaten Tabanan mengalami penurunan saat ini. Itu terjadi lantaran meningkatnya serangan virus antraks (anthrax) pada salah satu jenis tanaman hortikultura ini pada musim penghujan sekarang.

“Saat peninjauan lapangan, banyak petani cabai yang menyampaikan bahwa tanaman mereka terserang virus antraks sehingga tidak bisa berproduksi optimal,” papar Penyuluh Pertanian Ahli Muda Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan I Gusti Ngurah Ketut Wicahyadi, S.P., Senin (14/3).

Diterangkannya, virus antraks menyerang semua jenis cabai, baik itu tanaman cabai merah keriting maupun tanaman cabai merah besar. Serangan virus ditandai munculnya bintik-bintik hitam kecil melingkar pada kulit buah yang menyebar ke arah sumbu panjang. Ini umum terjadi pada musim hujan seiring meningkatnya kelembaban suhu. “Pada tingkat serangan tertentu, virus akan memengaruhi produksi cabai yaitu menjadi tidak optimal,” ujarnya.

Hasil pengamatan lapangan lainnya, beberapa sentra produksi cabai khususnya yang ada di wilayah Baturiti sebagian besar masih berumur muda dan memasuki masa panen kedua. Biasanya produksi cabai ini bisa dipanen tiga hari sekali dan pada panen kedua umumnya produksi yang didapat lebih sedikit dibandingkan sebelumnya. “Serangan antraks dan penurunan produksi kemudian memberi andil bagi menguatnya harga cabai saat ini. Tidak hanya di Tabanan dan Bali, tapi secara nasional,” kilah Ketut Wicahyadi.

Meski produksi cabai pada panen kedua ini sedikit, seiring pertumbuhan tanaman nanti akan kembali meningkat pada masa panen keenam atau ketujuh. Potensi peningkatan produksi cabai kemungkinan bertepatan dengan momen puasa mendatang. “Namun, itu dengan catatan produksi tidak dibayangi tingginya tingkat curah hujan,” pungkasnya.

Sementara itu, monitor harga bahan pangan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tabanan mendapati sejumlah harga bahan pangan mengalami lonjakan. Cabai merah keriting naik dari posisi Rp35.000 menjadi Rp40.000 per kilogram, sedangkan cabai merah besar dari semula Rp30.000 naik menjadi Rp35.000 per kilogram. *man