Tabanan (bisnisbali.com)–Program angkutan siswa Trans Serasi rencananya dioperasikan kembali menyusul diberlakukannya pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas untuk semua jenjang sekolah mulai April mendatang. Hanya, biaya operasional dibebankan kepada orangtua (ortu) siswa sesuai kesepakatan pihak sekolah dan koordinator angkot.
Kepala Dinas Perhubungan Tabanan I Made Yasa, Senin (14/3), mengatakan sudah melakukan koordinasi terkait rencana pengoperasian kembali Tran Serasi untuk menyikapi PTM terbatas. Pihaknya mengundang para kepala SMP baik negeri maupun swasta, ketua komite dan perwakilan angkot Trans Serasi.
Mekanisme layanan Trans Serasi hampir sama dengan sebelumnya. Perbedaannya, biaya operasional angkot yang sebelumnya gratis karena disubsidi oleh pemerintah daerah melalui APBD, kini dibebankan kepada ortu siswa tarif yang disepakati bersama oleh pihak sekolah (komite) dan angkot. “Saat ini APBD digunakan untuk penanganan Covid-19, sehingga biaya operasional angkot dibebankan pada komite (ortu) siswa,” tuturnya.
Menurut mantan Kadis Koperasi dan UKM Tabanan ini, pada rapat koordinasi pihak angkot menetapkan biaya layanan sebesar Rp6.000 untuk pulang-pergi (PP) dan akan menggandeng perbankan untuk sistem pembayaran yang diarahkan secara nontunai. Pihaknya mendukung dengan menyiapkan 80 unit armada untuk layanan seputar sekolah di kota mengingat sejak awal program ini tujuannya untuk keselamatan siswa.
Jika para ortu menyepakati biaya Rp6.000 PP sesuai hasil rapat, selanjutnya akan dilakukan pendataan siswa pengguna layanan di masing-masing sekolah serta mencatat alamat dan nomor handphone siswa untuk menyiapkan armada sesuai jurusannya. Ketika PTM sudah berjalan maka angkutan Tran Serasi juga telah siap melayani. *man