Jakarta (bisnisbali.com) – Untuk mendukung akselerasi akses internet di Indonesia, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus membangun infrastruktur telekomunikasi di daerah-daerah prioritas melalui berbagai inisiatif. Berbagai inisiatif yang dilakukan tercakup dalam empat layanan utama yaitu Layanan Akses Internet, Penyediaan Base Transceiver Station (BTS), Palapa Ring, dan Satelit Multifungsi.
Inisiatif tersebut tampak dalam Program Merdeka Sinyal 2024, BAKTI telah menjangkau 15.559 titik akses internet di kawasan 3T dan perbatasan (lastmile), membangun 2.401 BTS dengan target 7.904 lokasi. Bahkan, BAKTI Kominfo juga merencanakan pembangunan ±150.000 titik akses internet dengan teknologi satelit. Selanjutnya, Palapa Ring dan Satelit Multifungsi akan turut memberikan dampak signifikan bagi perluasan akses Internet di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
“Dengan adanya dukungan infrastruktur tersebut, BAKTI Kominfo melalui Direktorat Layanan TI untuk Masyarakat dan Pemerintah (LTIMP) telah mengimplementasikan 44 inisiatif ekosistem digital yang mencakup empat sektor yaitu pendidikan dan literasi digital, pariwisata, UKM, serta layanan kesehatan dan pemerintahan. Hal ini menjadi tugas bagi direktorat LTIMP untuk menyelenggarakan program terkait pemanfaatan infrastruktur,” jelas Direktur Utama BAKTI Kominfo, Anang Latif.
Adapun program tersebut meliputi pengembangan sumber daya manusia khususnya guru di wilayah Indonesia Timur. Dalam program ini, BAKTI Kominfo bekerja sama dengan Ruangguru melalui Indonesia Teaching Fellowship (ITF) di wilayah Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua dan Papua Barat. Ruangguru telah bermitra dengan 32 pemerintah daerah (pemda) yang memungkinkan replikasi program ITF di provinsi lain di Indonesia.
Pada sektor pariwisata dan UKM, BAKTI Kominfo telah membantu pengembangan dan pemanfaaan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) di wilayah 3T untuk mendukung pariwisata online dan pengembangan ekonomi digital di desa-desa. Sampai saat ini program BAKTI Kominfo telah memberikan layanan Internet di 463 kabupaten/kota di Indonesia. Ke depan, diharapkan akan semakin banyak wilayah yang terjangkau internet sebagai upaya mewujudkan Indonesia sebagai kekuatan digital di dunia.
Berbagai program yang dilakukan BAKTI Kominfo di atas terus membuahkan hasil positif. Peran BAKTI dalam menyediakan akses Internet terutama di daerah 3T tidak hanya diapresiasi oleh masyarakat lokal dan nasional, tetapi juga diakui oleh dunia internasional.
Hal ini terlihat dari nominasi yang berhasil didapatkan oleh BAKTI Kominfo di ajang World Summit on the Information Society (WSIS) Prizes 2022. WSIS merupakan forum internasional yang berada di bawah naungan International Telecommunication Union (ITU). Adanya ajang ini, memberikan penghargaaan bagi proyek-proyek TIK di seluruh dunia yang dinilai berdampak signifikan bagi keberhasilan perkembangan TIK yang sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs).
Pada ajang ini, program BAKTI Kominfo berhasil masuk di empat kategori yaitu AL C1 The role of governments and all stakeholders in the promotion of ICTs for development berjudul Connecting Frontier, Outermost, and Disadvantaged Regions of Indonesia through Digital Ecosystem Initiatives; AL C4 Capacity building berjudul Indonesia Teaching Fellowship (ITF)-Digital Platform to Enhance Capacity for Teachers and Students; AL C6 Enabling environment berjudul Impact Adventures-Digital Platform For Promotion of Lesser-Known Tourism Destinations; AL C7 ICT applications: benefits in all aspects of life—E-business berjudul BAKTIDesa.id-Empowering Village Enterprises through Digital Platform.
Nominasi AL C1 adalah kategori terkait peran pemerintah dalam mempromosikan TIK untuk pembangunan. Kategori kedua adalah kategori yang fokus pada Capacity Building; kategori ketiga menyorot tentang pariwisata pada daerah tertinggal; dan kategori terakhir menilai aplikasi TIK dalam memberikan manfaat dalam kehidupan atau E-Business. Berbagai program pada sektorsektor di atas menarik perhatian para panel WSIS sehingga menjadi nominasi WSIS Prizes 2022.
“Nominasi ini menunjukkan bahwa program-program yang kami lakukan untuk memberikan akses internet kepada masyarakat tidak hanya mendapatkan apresiasi di masyarakat yang terdampak, tetapi juga diakui oleh dunia Internasional. Ini merupakan suatu kebanggaan tidak hanya bagi kami di Kominfo tetapi juga bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat yang kini bisa mendapatkan akses Internet,” ujar Anang.
“Kami berharap masyarakat dapat ikut berperan dalam mendukung perkembangan program kami, termasuk dengan memberikan voting pada ajang WSIS Prizes 2022 ini. Dan menjadi kampiun pada ajang ini menorehkan prestasi yang luar biasa bagi kami dan masyarakat Indonesia secara umum. Voting dapat dilakukan melalui link ini: https://bit.ly/3MDSVlb,” pungkasnya. *rah