Waspadai Investasi Bodong Berkedok  ’’Trading’’

Terkait dengan berita investasi illegal yang memberi kerugian, masyarakat diharapkan waspada. Selain melihat legalitasnya, masyarakat juga diimbau untuk melihat kewajaran dari hasil kegiatan investasi atau trading yang ditawarkan. Terlebih bisa memahami manajemen risiko.

347
Pengamat Ekonomi, Prof. Dr. Ida Bagus Raka Suardana, S.E., M.M

Denpasar (bisnisbali.com) – Terkait dengan berita investasi illegal yang memberi kerugian, masyarakat diharapkan waspada. Selain melihat legalitasnya, masyarakat juga diimbau untuk melihat kewajaran dari hasil kegiatan investasi atau trading yang ditawarkan. Terlebih bisa memahami manajemen risiko.

Pengamat Ekonomi Prof. Dr. Ida Bagus Raka Suardana, S.E., M.M saat dikonfirmasi, Senin (14/3) kemarin, mengatakan, secara teori aktivitas trading dikatakan aman, asalkan manajemen risiko bisa dipelajari. Selain itu trading juga memiliki formula, yang tidak serta merta memberikan keuntungan yang tinggi.

Dalam aktivitas trading, kata Prof. Raka, seseorang juga harus bisa berekspetasi serta melihat proyeksi dari barang yang diperjualbelikan. “Kalau dengan judi online itu jelas beda, itu tidak pakai perhitungan. Trading itu ada formulanya,” ungkapnya.

Demikian dia menambahkan, dalam situasi seperti saat ini (perlemahan ekonomi) banyak oknum yang memanfaatkan ketidaktahuan seseorang terhadap financial. “Biasanya ingin cepat kaya, dengan iming-iming bunga tinggi. Apalagi memakai artis dalam strateginya (promosi marketing),” katanya.

Dalam dunia investasi, kata Prof. Raka memang memiliki prinsip high risk high return (iventasi menguntungkan berisiko tinggi). Namun dalam realitasnya itu tidak mungkin dari kewajaran, sehingga dia menekankan, selain melihat legalitas dari perusahaan trading juga melihat kewajaran hasil yang diberikan.

Robot trading, forex, bursa berjangka, semua menghasilkan return yang tinggi tapi masuk akal tidak? Trading itu hal biasa ada teorinya. Cuma sekarang, kan ada iming-iming, karena orang banyak tergiur cepet kaya jadi lupa dan lalai,” terangnya.

Menurutnya, jika ingin berinvestasi untuk keamanan bisa di saham. Namun jika tetap ingin melakukan trading, disarankan agar mempelajari dengan benar untuk mengurangi risiko terkena penipuan. *wid