PHRI Optimis Pariwisata Bali Berangsur Pulih

Kebijakan bebas karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) termasuk wisatawan mancanegara (wisman) yang masuk Bali melalui darat dan udara serta diberlakukannya Visa on Arrival (VOA) disambut optimis oleh pelaku pariwisata.

240
I Gusti Agung Rai Suryawijaya

Denpasar (bisnisbali.com)-Kebijakan bebas karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) termasuk wisatawan mancanegara (wisman) yang masuk Bali melalui darat dan udara serta diberlakukannya Visa on Arrival (VOA) disambut optimis oleh pelaku pariwisata. Kebijakan ini diyakini akan mendorong pulihnya pariwisata Bali.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung I Gusti Agung Rai Suryawijaya menyatakan, pariwisata Bali tidak akan langsung pulih 100 persen. Meski begitu, ia yakin tahun 2022 sektor pariwisata bakal berangsur pulih kembali. “Tahun 2023 nanti akan pulih dan pada 2024 bisa memantapkan ekonomi Bali,” ujarnya, Senin (7/3) lalu.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Budaya, Lingkungan dan Humas PHRI Bali ini memberikan apresiasi atas komitmen dan kegigihan Gubernur Bali Wayan Koster yang sangat serius memperjuangkan kebangkitan pariwisata Bali pascapandemi Covid-19 melalui kebijakan bebas karantina bagi PPLN dan VOA.

Rai Suryawijaya menyadari, ini bukanlah merupakan perjuangan yang mudah di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda dunia. Akan tetapi berkat koneksi Gubernur Wayan Koster yang bagus dengan Presiden RI Joko Widodo, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Kesehatan Budi Sadikin serta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, membuat usulan wisman yang masuk pintu Bali melalui darat dan udara tanpa karantina serta VOA akhirnya disetujui oleh pemerintah pusat.

Bahkan, pemberlakuan VOA diperuntukkan bagi 23 negara, yaitu Australia, Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Belanda, Prancis, Qatar, Jepang, Korea Selatan, Kanada, Italia, Selandia Baru, Turki, Uni Emirat Arab, Malaysia, Thailand, Singapura, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja  dan Filipina. Hal ini akan memudahkan calon wisman untuk berwisata ke Bali kapan pun mereka mau.

Untuk menyambut kabar gembira ini, Rai Suryawijaya sudah minta hotel-hotel agar membentuk satgas kecil di tempat masing-masing, sehingga bisa menanggulangi berbagai kemungkinan yang tidak diinginkan. Selain itu, hotel-hotel penerima wisman telah bersertifikasi CHSE. “Intinya, mari kita bekerja bersama. Dukung kebijakan pemerintah agar pariwisata segera pulih dan perekonomian bangkit,” terangnya. *wid