Denpasar (bisnisbali.com)-Setelah 30 ton minyak goreng curah tiba di Bali pada Selasa (8/3) kemarin, sebanyak 2.000 ton juga direncanakan akan didatangkan kembali dalam 2-3 hari ke depan. Hal ini untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng yang terjadi di pasaran.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali I Wayan Jarta, Selasa (8/3) kemarin mengatakan, 30 ton minyak goreng curah tersebut didatangkan dari Surabaya. “Sudah ada kedatangan, dan itu sudah saya perintahkan untuk segera diglontorkan ke jalur-jalur distribusi pemasaran tradisional,” ujarnya.
Pihaknya yang sebelumnya juga bersurat ke pabrik minyak goreng curah di Medan juga telah mendapatkan informasi dalam 2-3 hari kedepan minyak goreng curah juga akan tiba lagi di Benoa, Bali. Jumlahnya sekitar 2.000 ton. “Dengan demikian, kebutuhan minyak goreng curah untuk Bali bisa terpenuhi minimal dua meninggu kedepan,” terangnya.
Sebelumnya, Jarta mengakui terjadi kelangkaan minyak goreng di pasaran. Hal ini dikarenakan adanya kendala distribusi. Terutama untuk minyak goreng curah yang membutuhkan sarana khusus dalam proses ditsribusi, seperti mobil tangki atau drum. Disamping itu, ungkap Jarta sebelumnya pabrik yang memproduksi minyak goreng curah belum mendistribusikan kembali.
“Kami selalu koordinasikan dengan pabrikan, dan Pemerintah Pusat, supaya segera diatasi (kelangkaan). Akhirnya ditunjuklah Rajawali (salah satu perusahaan minyak goreng curah) untuk memfasilitasi provinsi-provinsi agar bisa mendapatkan minyak goreng curah. Kemarin karena sifatnya emergency, kami datangkan dari Surayaba dapatnya segitu (30 ton),” ungkapnya.
Untuk jangka panjang, kata Jarta, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan perusahaan minyak goreng curah di Medan agar mendatangkan secara berkelanjutan. Disinggung soal harga minyak goreng curah, Jarta mengatakan, harus dijual Rp11.500 per liter. Namun dia mengatakan, tidak menutup kemungkinan jika penjualan bisa terjadi selisiih Rp1.000 dikarenakan ada pedagang yang mendapatkan jalur distribusi lebih panjang.
“Kami kan targetkan di pasar tradisional dijual Rp11.500 per liter. Jika ada pedagang yang membeli di pasar dengan Rp11.500, kan ga mungkin dia jual segitu juga,” katanya sembari mengatakan, pengawasan terhadap penjualan minyak goreng curah di pasar tradisional tetap dilakukan. *wid