Rabu, Oktober 30, 2024
BerandaBaliPembiayaan Perbankan Sasar Sektor Pertanian dan Ekonomi Kreatif

Pembiayaan Perbankan Sasar Sektor Pertanian dan Ekonomi Kreatif

Upaya perbankan yang fokus di sektor pertanian hingga ekonomi kreatif diharapkan dapat membantu pelaku usaha di masa pandemi ini.

Denpasar (bisnisbali.com) –Upaya perbankan yang fokus di sektor pertanian hingga ekonomi kreatif diharapkan dapat membantu pelaku usaha di masa pandemi ini. Minimal sektor produktif bisa tumbuh di atas 20 persen dan perbankan bisa meningkatkan target bisnisnya dan kredit bisa tumbuh positif.

Pemerhati ekonomi Dr. Irawan di Sanur menilai, sepanjang pandemi Covid-19 tidak dipungkiri industri perbankan ikut mengalami kendala seiring penurunan ekonomi. Banyak pelaku usaha yang mengalami penurunan pendapatan dan berpengaruh kepada kemampuan dalam melunasi kewajiban perbankan mereka. Satu sisi perbankan mematok pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK).

Untuk mewujudkan hal tersebut, ada beberapa sektor yang menjadi fokus perbankan guna meningkatkan sektor bisnis. Sektor-sektor tersebut merupakan pengembangan produk hingga terbaru yang sebelumnya belum dilirik perbankan. “Sesuai harapan pemerintah perbankan harus fokus mulai sektor ekonomi kreatif, pertanian dan terakhir infrastruktur,” katanya.

Pada tahun inilah fokus yang disasar perbankan bisadiketahui apakah tercapai atau tidak. Utamanya di sektor ekonomi kreatif, pertanian, perkebunan maupun kelautan. Termasuk dari sisi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR).

“Tapi kita tidak bisa tutup mata juga jika sepanjang pandemi ini kondisi ekonomi masih terpengaruh intern dan eksternal ekonomi global, sehingga ada kemungkinan perkembangan belum semua sesuai harapan,” ujarnya.

Ia menilai, sejauh ini upaya perbankan tersebut sudah tampak kendati belum signifikan karena masih dibayangi rasio kredit bermasalah atau NPL tinggi. Perbankan kian fokus pada sektor pertanian seperti harapan nawacita pemerintah. Perbankan optimis mendukung sektor pertanian baik itu dari sisi permodalan maupan sarana lainnya, supaya petani bisa mempertahankan produktivitas sekaligus meningkatkan taraf hidup mereka. “Idealnya lewat pemberian modal murah sehingga ketahanan pangan bisa kuat dan petani bisa mengakses dana murah dari perbankan,” katanya. Bila itu terwujud maka inklusi keuangan dan literasi keuangan akan bisa cepat terwujud.

Dirut Bank BPD Bali Nyoman Sudharma sebelumnya mengatakan, optimis sektor-sektor yang dibiayai mampu tumbuh karena keoptimisan perbankan terhadap usaha yang dapat tumbuh, seiring dengan kondisi perekonomian yang makin membaik. Sektor produktif  seperti pertanian maupun ekonomi kreatif misalnya, sudah mulai terlihat pergerakannya karena pemerintah sendiri sudah mengeluarkan beberapa kebijakan. *dik

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer