Kamis, Oktober 31, 2024
BerandaBaliObat-obatan dan Produk Kesehatan Picu Inflasi Februari

Obat-obatan dan Produk Kesehatan Picu Inflasi Februari

Pada Februari 2022, kelompok produk kesehatan tercatat mengalami inflasi setinggi 0,03 persen yang ditunjukkan oleh besaran IHK sebesar 106,64 (2018=100), naik dibandingkan dengan catatan bulan sebelumnya yang sebesar 106,61 (2018=100).

Denpasar (bisnisbali.com) –Pada Februari 2022, kelompok produk kesehatan tercatat mengalami inflasi setinggi 0,03 persen yang ditunjukkan oleh besaran IHK sebesar 106,64 (2018=100), naik dibandingkan dengan catatan bulan sebelumnya yang sebesar 106,61 (2018=100).

Dari empat subkelompok pengeluaran yang termasuk dalam kelompok ini, satu subkelompok tercatat mengalami inflasi yaitu subkelompok obat-obatan dan produk kesehatan setinggi 0,06 persen. “Secara akumulatif, kelompok ini memberikan sumbangan menahan laju deflasi dengan sumbangan positif sebesar 0,0009 persen,” kata Kepala BPS Bali, Hanif Yahya di Denpasar.

Komoditas yang tercatat mengalami kenaikan harga dan besaran sumbangan inflasinya antara  lain obat dengan resep sebesar 0,0003 persen, alat KB lainnya sebesar 0,0003 persen dan obat sakit perut sebesar 0,0001 persen.

Selain kelompok kesehatan, kata Hanif, informasi, komunikasi dan jasa keuangan juga menyumbang inflasi Bali pada Februari 2022. Kelompok ini tercatat mengalami inflasi setinggi 0,05 persen yang ditunjukkan oleh besaran IHK sebesar 104,19, naik dibandingkan dengan catatan bulan sebelumnya yang sebesar 104,14. Dari empat subkelompok pengeluaran yang termasuk dalam kelompok ini, satu subkelompok tercatat mengalami inflasi yaitu subkelompok peralatan informasi dan komunikasi setinggi 0,21 persen. “Secara akumulatif kelompok pengeluaran ini tercatat memberikan sumbangan menahan laju deflasi umum dengan sumbangan positif sebesar 0,0028 persen,” ujarnya.

Komoditas yang tercatat mengalami kenaikan harga dengan besaran sumbangan inflasinya antara lain power  bank sebesar 0,0028 persen, telepon seluler sebesar 0,0015 persen dan televisi berwarna sebesar 0,0004 persen. Selanjutnya rekreasi, olahraga dan budaya pada Februari  2022, kelompok ini tercatat mengalami inflasi 1,38 persen yang ditunjukkan oleh besaran IHK sebesar 104,04, naik dibandingkan dengan catatan bulan sebelumnya yang sebesar 102,62. Dari empat subkelompok yang termasuk dalam kelompok ini, tiga subkelompok tercatat mengalami kenaikan indeks atau inflasi dan inflasi tertinggi tercatat pada subkelompok barang rekreasi lainnya dan olahraga sebesar 4,90 persen.

Kelompok pengeluaran ini secara akumulatif memberikan sumbangan menahan laju deflasi dengan  sumbangan  positif sebesar 0,0253 persen. Komoditas yang mengalami  kenaikan harga beserta sumbangan inflasinya antara lain mainan anak sebesar 0,0145 persen, buku tulis bergaris sebesar 0,0112 persen, buku pelajaran SLTA sebesar 0,0020 persen dan buku gambar sebesar 0,0002 persen.

Perawatan pribadi dan jasa lainnya pada Februari 2022, kelompok ini tercatat mengalami inflasi setinggi 1,79 persen. Dari empat subkelompok pengeluaran yang termasuk dalam kelompok ini, dua subkelompok tercatat mengalami inflasi dan inflasi tertinggi tercatat pada subkelompok perawatan pribadi setinggi 2,18 persen. Kelompok pengeluaran ini secara akumulatif tercatat memberikan andil/sumbangan menahan laju deflasi dengan sumbangan  positif sebesar 0,1232 persen.

“Komoditas yang tercatat mengalami kenaikan harga dan besaran sumbangan inflasinya antara lain sabun mandi sebesar 0,0347 persen, pembalut wanita sebesar 0,0179 persen, sabun mandi cair sebesar 0,0148 persen, hand body lotion sebesar 0,0099 persen dan emas perhiasan sebesar 0,0098 persen,” paparnya. *dik

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer