Sabtu, November 23, 2024
BerandaBaliBagus Arya Kusuma, Peluang Jadi Substitusi Migor

Bagus Arya Kusuma, Peluang Jadi Substitusi Migor

KELANGKAAN minyak goreng (migor) berbahan kelapa sawit di pasaran dikeluhkan konsumen hingga kini.

KELANGKAAN minyak goreng (migor) berbahan kelapa sawit di pasaran dikeluhkan konsumen hingga kini. Ketua International Council For Small Business (ICSB) Kabupaten Tabanan Bagus Arya Kusuma, S.Sos., M.M., melihat ada potensi menjanjikan yang bisa dimanfaatkan di balik kondisi ini.

Ia mengajak memanfaatkan kelapa sebagai bahan baku minyak. Terlebih lagi Kabupaten Tabanan merupakan salah satu sentra penghasil kelapa. “Di balik kelangkaan migor ini, seharusnya pemerintah dan pelaku UMKM bisa melihat kondisi ini sebagai sebuah peluang yang menjanjikan,’’ terangnya.

Peluang tersebut adalah dengan kembali memanfaatkan minyak goreng berbahan kelapa yang sebelumnya sempat ditinggalkan, karena beralih ke minyak goreng berbahan baku dari kelapa sawit. Selain menjadi sebuah usaha menjanjikan di tengah kelangkaan migor berbahan sawit, pemanfaatan minyak goreng berbahan kelapa juga menjadi langkah alternatif yang dimungkinkan untuk diambil saat ini.

Menurut pemilik usaha Padma Medikal Husada (Padma Herbal) ini, minyak berbahan kelapa akan mensubstitusi kebutuhan pasar akan migor berbahan kelapa sawit yang masih langka. Di sisi lain, kelapa sebagai bahan baku pembuatan minyak cukup melimpah, karena Tabanan menjadi salah satu produsen pertanian kelapa selama ini.

Pemanfaatan potensi lokal ini sekaligus menjadi pendorong dalam upaya memberdayakan ekonomi di desa sesuai wacana pemerintah kabupaten yang membangun Tabanan mulai dari desa. Sebab, kelangkaan migor berbahan kelapa sawit dan ketergantungan konsumen yang cukup besar akan migor tersebut, hanya menguntungkan para konglomerat (pemilik modal besar) yang memiliki perkebunan kelapa sawit besar-besaran di sejumlah provinsi di Indonesia.

‘’Tidak ada orang lokal yang berinvestasi kecil-kecilan dari usaha minyak goreng berbahan kelapa sawit. Para pemilik modal besar saja yang bermain,” kilahnya.

Bercermin dari itu, pria yang pernah mendapatkan penghargaan dari Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia pada momentum Hari Koperasi (Harkopnas) ke-74 pada 12 Juli 2021 dengan kategori tokoh masyarakat ini, mengharapkan usaha pembuatan minyak goreng berbahan kelapa dihidupkan kembali. Alasannya, bahan bakunya menyerap hasil pertanian di tingkat lokal. *man

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer