Tabanan (bisnisbali.com)–Sejumlah pengelola Daya Tarik Wisata (DTW) di Kabupaten Tabanan menyambut baik wacana pemerintah pusat yang akan melakukan uji coba tanpa karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Rencananya kebijakan uji coba tersebut diberlakukan mulai 14 Maret mendatang dengan sejumlah persyaratan.
Persyaratan dimaksud di antaranya turis internasional atau PPLN yang datang harus menunjukkan pembayaran pemesan hotel minimal empat hari atau bukti domisili di Bali bagi WNI. Selanjutnya PPLN yang masuk harus sudah mendapat vaksinasi lengkap atau booster. PPLN juga melakukan entry PCR-test dan menunggu di kamar hotel hingga hasil tes negatif keluar. Setelah negatif, PPLN dapat bebas beraktivitas dengan prokes yang telah ditetapkan. PPLN kembali melakukan tes PCR pada hari ketiga di hotel masing-masing.
Manajer DTW Jatiluwih, I Made Sutirtayasa, Jumat (4/3), mengungkapkan menyambut baik wacana tersebut dan jika itu terealisasi akan menjadi angin segar bagi Tabanan dan Bali yang selama ini di atas 60 persen ekonominya bergantung pada sektor pariwisata. Terlebih lagi bagi DTW Jatiluwih yang pangsa pasarnya sekitar 80 persen merupakan wisatawan mancanegara (wisman) selama ini. “Kami sangat menyambut baik wacana tersebut dan tentunya harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) secara benar. Tepat dilakukan uji coba sebelumnya untuk tetap menjaga kesehatan masyarakat,” tuturnya.
Menurutnya, sudah banyak wisman menunggu untuk bisa berkunjung ke Bali. Akan tetapi karena adanya persyaratan wajib karantina membuat mereka menunda perjalanan ke Bali. Sebab, ketika dikarantina dan hasilnya positif, mereka harus dikarantina ulang lagi. Akibatnya, waktu yang dikeluarkan wisman banyak terbuang di tempat karantina.
Selain itu, saat ini sejumlah negara sudah mulai menyikapi pandemi Covid-19 dengan memberlakukan kebijakan dengan memperlonggar aturan. Salah satunya tidak mewajibkan penggunaan masker. Namun, menurutnya Indonesia tidak harus mengikuti negara lain dalam menyikapi pandemi secara 100 persen dengan tetap menjaga kesehatan masyarakat. “Jika uji coba itu dilakukan, kami akan tetap mengawasi prokes secara ketat. Terpenting wacana itu direalisasikan dulu, baru dari sana kami start untuk persiapan mengantisipasi lonjakan kunjungan,” ujarnya.
Saat ini kunjungan wisatawan ke DTW Jatiluwih sekitar 100 orang per hari, sedangkan pada hari libur seperti Sabtu dan Minggu mencapai 300-400 orang per hari. Jumlah kunjungan bisa melonjak lagi pada momen hari raya, seperti pasca-Nyepi yang dibarengi libur panjang akhir pekan. ‘’Dari total jumlah kunjungan tersebut, hanya 10 persen wisman, sisanya adalah wisatawan domestik atau lokal. Terbalik dibandingkan sebelum pandemi yang biasanya kunjungan selalu didominasi oleh wisman,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Pengelola DTW Ulun Danu Beratan, I Wayan Mustika. Ia sangat senang terkait wacana tanpa karantina tersebut. Sebab, pangsa pasar DTW Ulun Danu Beratan sebagian besar wisman. Pihaknya mengharapkan uji coba jadi dilaksanakan pada 14 Maret. “Kami gembira kalau wacana itu benar dilakukan. Pengalaman sebelumnya, sejumlah wacana pemerintah cenderung tarik ulur dalam realisasinya,” kilahnya. *man