Denpasar (bisnisbali.com)-PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali mempredikasi beban puncak saat Hari Suci Nyepi turun 30-40 persen dari beban puncak normal (hari biasa). Diperkiraan beban puncak saat Hari Suci Nyepi 2022 ini mencapai 615 mega watt (MW). Manajer Komunikasi PLN UID Bali I Made Arya di Renon, Rabu (23/2) kemarin, mengatakan, prediksi beban puncak saat Nyepi tahun ini masih lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya (2021). Dia mengatakan beban puncak saat Nyepi 2021 lalu sekitar 400 MW.
Made Arya menjelaskan, lebih tingginya beban puncak saat Nyepi pada tahun ini dilihat dari prediksi kenaikan beban puncak dari 2021 ke 2022. “Dan info dari UP2B (Unit pelaksana Pengatur Beban) itu memakai kondisi optimis kenaikan beban sistem,” ungkapnya.
Disinggung soal beban puncak tertinggi pada tahun 2022 ini, Made Arya mengatakan mencapai 766,3 MW yang terjadi pada malam hari, pada Januari lalu. Sementara untuk beban puncak tertinggi pada siang hari di tahun 2022 ini mencapai 752,7 MW.
Made Arya menambahkan, pada Hari Suci Nyepi mendatang, pihak PLN tidak mematikan listrik. “Terkecuali untuk wilayah Nusa Penida yang ada permintaan dari pemerintah daerah setempat. Dari tahun ke tahun memang rutin seperti itu (permintaan pemadaman),” terangnya sembari mengatakan, personil PLN juga disiagakan saat Nyepi mendatang bilamana ada permasalahan mendesak terkait kelistrikan. *wid