Sagung Diva Wastuningtyas, Penguji Tata Rias Pengantin Bali Termuda Se-Indonesia

"BUAH jatuh tak jauh dari pohonnya". Ungkapan ini sepertinya tepat untuk mewakili sepak terjang seorang Sagung Diva dalam dunia tata rias. Remaja kelahiran tahun 2002 yang tak lain adalah putri kedua dari Pemilik Lembaga Kursus Pelatihan (LKP) Agung, Dr. Dra. Anak Agung Ayu Ketut Agung, M.M., ini kian mengibarkan namanya dalam keterampilan yang diwarisi sang ibu.

629
Sagung Diva Wastuningtyas

“BUAH jatuh tak jauh dari pohonnya”. Ungkapan ini sepertinya tepat untuk mewakili sepak terjang seorang Sagung Diva dalam dunia tata rias. Remaja kelahiran tahun 2002 yang tak lain adalah putri kedua dari Pemilik Lembaga Kursus Pelatihan (LKP) Agung, Dr. Dra. Anak Agung Ayu Ketut Agung, M.M., ini kian mengibarkan namanya dalam keterampilan yang diwarisi sang ibu.

Pada tahun 2015 dalam usianya yang baru 13 tahun, pemilik nama lengkap A.A. Sagung Diva Wastuningtyas ini menyandang predikat “Perias Pengantin Bali Termuda Se-Indonesia” yang diserahkan oleh Ketua Umum DPP Katalia (Asosiasi Ahli Tata Rias Pengantin Modifikasi dan Modern) Ibu Hj. Kun Mulyono, S.E., M.M. Sebelumnya, Sagung Diva berhasil mengantongi Sertifikat Uji Kompetensi Modifikasi Rias Pengantin Bali dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan Sertifikat Uji Kompetensi Tata Rias Pengantin Bali Agung dari Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK).

Tak cukup sampai di situ, Sagung Diva pun terus mengepakkan sayapnya hingga meraih prestasi gemilang. Pada Januari 2021, jebolan Smansa Denpasar ini kembali berhasil mengantongi Sertifikat Uji Kompetensi Tata Rias Pengantin Level 3. Dengan sertifikat tersebut, ia berhak menjadi tim penguji peserta kursus tata rias pengantin level mahir. Predikat “Penguji Tata Rias Pengantin Bali Termuda Se-Indonesia” pun disandangnya.

Belum lama ini tepatnya pada 27 Januari 2022, mahasiswi semester 4 FISIP Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Atmajaya Yogyakarta ini turut menguji 18 peserta Uji Kompetensi Tata Rias Pengantin Bali Payas Madya Tabanan di TUK Komojoyo Komoratih Yogya. “Kuliah tetap nomor satu. Kegiatan sebagai penguji, merias atau memberikan les privat MUA dilakukan Diva di sela-sela waktu luangnya. Apalagi sekarang perkuliahan masih secara daring,” jelas Bu Agung, sapaan akrab ibunya.

Ia mengisahkan, apa yang sudah diraih putrinya tersebut setelah melewati proses panjang. “Diva itu dibentuk lingkungan. Sejak kecil, dari bangun tidur, pulang sekolah, setiap saat selalu melihat orang merias. Saya memang terus mengarahkan dia agar memiliki suatu keterampilan,” ujar Bu Agung.

Dari sering melihat itulah, Sagung Diva mulai tertarik dan akhirnya menemukan passion-nya dalam dunia tata rias. “Saya benar-benar bersyukur karena dari situ saya bisa menjadi MUA termuda serta berkesempatan merias sejumlah istri pejabat dan ibu menteri,” tutur Sagung Diva bangga.

Kesempatan yang diperolehnya tersebut menjadi motivasi bagi dirinya untuk lebih mengembangkan bakat dan kemampuannya di bidang tata rias. “Dari hobi saya merias banyak hal yang saya dapatkan termasuk mendapatkan penghasilan untuk nambah-nambah uang saku. Jadi, kalau ingin beli sesuatu, saya tidak perlu minta sama orangtua,” ungkapnya.

Melihat perkembangan Sagung Diva yang kini mengikuti jejaknya menjadi perias pengantin Bali, memberi kebanggaan tersendiri bagi Bu Agung. “Saya berharap ke depannya Diva bisa meneruskan apa yang sudah saya rintis dalam melestarikan adat dan budaya Bali khususnya tata rias pengantin Bali,” papar Bu Agung yang di usianya yang sudah kepala enam justru semakin banyak memegang jabatan organisasi.

Jabatan tersebut di antaranya Ketua Tiara Kusuma Kota Denpasar, Ketua DPD Argadia Bali, Ketua DPD HIPKI (Himpunan Pengelola Kursus Indonesia) Bali, Ketua DPD Katalia Bali (Asosiasi Rias Pengantin Modifikasi dan Modern Indonesia) dan teranyar sebagai Ketua V Dewan Pengurus Pusat (DPP) Forum Komunikasi (FK) PKBM Indonesia. “Saya sebut ini: Bahagia dalam Pengabdian,” pungkas pemilik Salon Agung ini tersenyum. *