Denpasar (bisnisbali.com) –Ekonomi Bali pada triwulan IV-2021 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 (yoy) tercatat tumbuh tipis sebesar 0,51 persen. Apabila dibandingkan dengan kondisi pada triwulan IV-2020, aktivitas masyarakat selama pandemi Covid-19 berlangsung dalam suasana tatanan era baru (new normal) dan tingkat rata-rata kasus harian positif Covid-19 berada pada angka di bawah 100 kasus.
Sementara kondisi pada triwulan IV-2021, aktivitas masyarakat berlangsung dalam penerapan kebijakan PPKM dan tingkat rata-rata kasus harian positif Covid-19 yang lebih rendah yakni di kisaran 20 kasus. “Namun demikian, kondisi yang tidak jauh berbeda di antara kedua periode tersebut menyebabkan ekonomi Bali hanya mampu tumbuh tipis secara y-on-y,” kata Kepala BPS Bali, Hanif Yahya di Denpasar.
BPS mencatat sejumlah momentum mampu menjadi katalis pertumbuhan ekonomi di Bali selama triwulan IV-2021, sehingga tercatat tumbuh tipis secara y-on-y. Namun masih terdapat lima kategori lapangan usaha yang masih belum pulih dibanding kondisi normal sebelum pandemi Covid-19.
Lima kategori tersebut yaitu transportasi dan pergudangan terkontraksi sedalam 10,73 persen. Kemudian kategori penyediaan akomodasi dan makan minum terkontraksi sedalam 5,92 persen. Ada pula kategori jasa keuangan dan asuransi terkontraksi sedalam 2 persen. Selanjutnya kategori jasa perusahaan terkontraksi sedalam 1,08 persen dan kategori jasa lainnya terkontraksi sedalam 0,18 persen.
“Beberapa kategori lapangan usaha yang mengalami kontraksi tersebut memang merupakan kategori-kategori lapangan usaha yang berkaitan erat dengan sektor pariwisata di Bali,” tegasnya.
Alhasil, kata Hanif, wajar kiranya apabila kategori-kategori tersebut masih mencatatkan kontraksi sejalan dengan aktivitas pariwisata di Bali yang masih belum pulih sepenuhnya. Ia pun menyebutkan bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan IV-2021 (y-on-y), pertumbuhan ekonomi Bali yang tumbuh sebesar 0,51 persen bersumber dari kategori industri pengolahan dengan sumbangan sebesar 0,59 persen, kategori perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dengan sumbangan sebesar 0,35persen, dan kategori jasa kesehatan dan kegiatan sosial dengan sumbangan sebesar 0,19 persen.
Sedangkan gabungan dari 14 kategori lainnya tercatat memberi sumbangan kontraksi sedalam 0,62 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan IV-2021 (y-on-y). *dik