Denpasar (bisnisbali.com) – Ketersediaan minyak goreng mulai langka terutama di toko-toko modern. Kondisi iniĀ menuai keluhan dari masyarakat. Berbagai aduan terutama yang berasal dari masyarakat di Kota Denpasar diterima oleh Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLPK) Bali.
Ketua YLPK Provinsi Bali I Putu Armaya, Selasa (8/2) kemarin, mengatakan, pengaduan diterima melalui telepon dan media sosial yang didominasi oleh ibu-ibu dengan mengeluhkan sulitnya mencari minyak goreng. Demikian dikatakannya, setelah dilakukan penelusuran di toko modern terlebih yang berjaringan, stok kosong terjadi di banyak toko sepanjang jalan Denpasar-Singaraja. āItu saya cek pas pulang kampung Sabtu (5/2). Ini berlanjut hingga di denpasar pada Hari Minggu. Outlet di Denpasar juga terjadi kelangkaan minyak goreng,ā ungkapnya.
Demikian dikatakannya, di pasar sendiri ketersediaan masih ada, namun harganya cukup tinggi bisa mencapai Rp22.000 per liter. Hal ini menurutnya sangat merugikan masyarakat. āKami berharap pemerintah dan instansi terkait segera turun melakukan pengawasan. Jangan sampai ada oknum spekulan yang sengaja mencai keuntungan disaat terjadi kelanggan ini. Sengaja menimbun, sehingga menjadi langka dan menaikan harga,ā terangnya.
Demikian pula, lanjutnya mengatakan, pemerintah diharapkan menindak tegas jika ada oknum yang melakukan penimbunan. āKami dari YLPK mengharapkan agar kelangkaan minyak goreng ini tidak berlarut-larut,ā imbuhnya.
Berdasarkan pemantauan langsung ke lapangan, terjadi kelangkaan minyak goreng di sejumlah toko termasuk toko modern. Hal ini sudah terjadi sejak sepekan terakhir. *wid