Kepanikan Masyarakat Berkurang, Momen Tunjukan Bali Aman Dikunjungi

Melonjaknya kasus omicron yang sudah berada pada angka 4 digit diharapkan bisa jadi momentum  untuk menunjukan kepada dunia internasional, Bali masih layak dikunjungi karena kepatuhan masyarakatnya terhadap protokol kesehatan (prokes) dan vaksinasi.

175

Denpasar (bisnisbali.com)-Melonjaknya kasus omicron yang sudah berada pada angka 4 digit diharapkan bisa jadi momentum  untuk menunjukan kepada dunia internasional, Bali masih layak dikunjungi karena kepatuhan masyarakatnya terhadap protokol kesehatan (prokes) dan vaksinasi. Hal tersebut diungkapkan Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali I Nyoman Nuarta.

Saat diwawancarai, Minggu (6/2), dia mengatakan, Bali masih aman dikunjungi. “Menurut saya ini merupakan momentum atau kesempatan untuk menguji ketangguhan masyarakat Bali baik yang ada destinasi wisata maupun di tempat – tempat lainya,” ungkap Nuarta.

Menurutnya, lonjakan kasus omicron tak memberi kepanikan berlebih bagi masyarakat karena sudah dua tahun hidup berdampingan dengan Covid-19. Terlebih vaksinasi sudah diterima masyarakat 100 persen lebih.  “Berbeda dengan varian Delta. Jika kita bandingkan dengan Februari 2021 lalu, dengan sekarang justru kenaikan omicron di tahun 2022, tidak berdampak signifikan bagi masyarakat. Menurut para ahli, omicron juga tidak membawa dampak yang menakutkan dibandingkan Delta,” terangnya.

Disinggung terkait kedatangan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) ke Bali, Nuarta mengatakan, itu merupakan hal yang sangat positif untuk memulai kembali pariwisata Bali. Menurutnya, bukan perihal jumlah penumpang yang menjadi tolak ukur. “Tolak ukur utama adalah bagaimana dunia internasional melihat Bali pasca kedatangan PPLN dari Jepang dan apalagi pemerintah tidak melakukan penutupan segera akibat kenaikan omricon. Ini akan membawa nilai positif buat Bali dari sisi penguatan destinasi,” imbuhnya. *wid