Sabtu, November 23, 2024
BerandaBaliTabanan Perluas Penerapan E-Retribusi di Pasar

Tabanan Perluas Penerapan E-Retribusi di Pasar

Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) terus berupaya meningkatkan PAD yang bersumber dari retribusi pasar sekaligus menekan angka kebocoran.

Tabanan (bisnisbali.com)–Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) terus berupaya meningkatkan PAD yang bersumber dari retribusi pasar sekaligus menekan angka kebocoran. Disperindag Tabanan memperluas penerapan pembayaran retribusi pasar tradisional secara elektronik (e-retribusi). Terbaru, pembayaran secara nontunai ini sedang berproses menyasar Pasar Tabanan.

Kabid Perdagangan Disperindag Kabupaten Tabanan I Gusti Agung Ngurah Putra Mantra, S.T., Kamis (27/1), mengungkapkan tahun ini target pendapatan retribusi dari 15 pasar tradisional yang berada di bawah kewenangan Disperindag mencapai Rp 6.250.000.000 atau sama seperti 2021 lalu. Guna mencapai target tersebut, pihaknya terus memperluas penerapan e-retribusi di semua pasar tradisional atau 15 pasar sesuai kewenangan daerah.

Saat ini penggunaan e-retribusi sudah menjangkau enam pasar, yakni Pasar Candikuning, Pasar Kediri, Pasar Pupuan, Pasar Marga, Pasar Penebel dan Pasar Sayur Baturiti. Hanya, pedagang di enam pasar tersebut yang sudah mengadopsi pembayaran sistem nontunai belum 100 persen. Di Pasar Candikuning yang sudah menerapkan e-retribusi baru 41 pedagang, di Pasar Kediri 107 pedagang, di Pasar Pupuan 84 pedagang, di Pasar Mara 116 pedagang, di Pasar Penebel 12 pedagang dan di Pasar Sayur Baturiti 72 pedagang. “Jumlah pedagang yang belum mengadopsi e-retribusi di masing-masing enam pasar tersebut terus berproses menuju 100 persen. Data para pedagang terus diinput oleh bank penyedia layanan yang kami ajak kerja sama,” tuturnya.

Dalam upaya memperluas jangkauan pasar yang bisa mengadopsi e-retribusi, kini pihaknya menyasar Pasar Tabanan dan Pasar Bajra. “Rencana awal e-retribusi ini menjangkau Pasar Dauh Pala, namun kami tunda dahulu dan digeser ke Pasar Tabanan dan Bajra. Sebab, agennya belum siap karena jam operasional di Pasar Dauh Pala beda-beda. Ada pedagang yang buka pukul 03.00 Wita, pukul 05.00 dan pukul 07.00. Kondisi itu menyusahkan agen meninput data pedagang,” kilah Ngurah Putra Mantra.

Menurutnya, proses di Pasar Tabanan dan Pasar Bajra masih dalam tahap pengumpulan data pedagang. Jumlah pedagang di Pasar Tabanan lebih dari 300 orang. Data itu akan dimasukkan dalam sistem oleh pihak bank penyedia layanan nontunai. “Kami belum bisa targetkan kapan e-retribusi akan mulai digunakan oleh pedagang di dua pasar tersebut. Itu semua tergantung kesiapan bank penyedia layanan dalam proses input data, termasuk mencetak kartu barcode,’’ tambahnya. *man

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer