Denpasar (bisnisbali.com) –Adanya varian baru Omicron perlu diwaspadai karena berpotensi pula menurunkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali tahun ini. Karena itu pemulihan sektor pariwisata di daerah ini perlu mendapatkan perhatian.
“Even G20 berharap membawa perbaikan bagi pariwisata khususnya dari wisatawan mancanegara, tetapi adanya Omicron membatasi peluang tersebut. Untuk itu perlu ada cara pulihkan sektor pariwisata,” kata pelaku pariwisata di Sanur, Gus Widarta, Selasa (25/1).
Pengelola salah satu restoran ini menyampaikan dengan adanya varian baru Omicron serta PPKM tentu fokus bagaimana agar tidak terjadi gelombang ketiga. Ini yang berimbas pada penurunan jumlah wisatawan mancanegara atau sepinya daerah ini dari tamu asing. Alhasil cara kini dengan meningkatkan protokol kesehatan dan menyasar wisatawan domestik. Wisatawan domestik menjadi hal utama pariwisata Bali saat ini.
“Tidak dipungkiri wisatawan domestik itu bersifat musiman dan spending money juga tidak tinggi akibat pandemi yang berimbas pada ekonomi tamu. Kendati demikian potensi ini perlu diambil dibandingkan tidak ada kunjungan,” paparnya dan berharap peran pemerintah untuk mendukung kebangkitan pariwisata daerah ini dengan kemudahan-kemudahan syarat kedatangan, syarat penerbangan tanpa mengurangi protokol kesehatan.
Dari praktisi ekonomi, Agus Fredy Maradona, Ph.D., CA menilai pemulihan sektor pariwisata mutlak diperlukan. “Tentu saat ini wisatawan mancanegara belum datang ke Bali. Untuk itu, pemulihan pariwisata Bali saat ini hendaknya dilakukan dengan memaksimalkan pasar wisatawan domestik. Termasuk meningkatkan penerapan protokol kesehatan,” kata pemerhati ekonomi dari Undiknas University ini.
Meskipun Bali sudah membuka diri untuk wisatawan mancanegara, kasus Covid-19, khususnya varian Omicron, masih menjadi masalah besar di berbagai negara asal wisatawan mancanegara. *dik