Denpasar (bisnisbali.com) –UMKM yang menerapkan strategi berjualan secara digital memiliki resiliensi atau ketahanan bahkan mengalami peningkatan penjualan pada kondisi pandemi Covid-19 maupun varian omicron saat ini. “Hal tersebut menunjukan pemanfaatan teknologi merupakan syarat mutlak agar UMKM dapat bertahan dan berkembang saat ini, sehingga UMKM harus memahami kiat-kiat pemasaran dan penjualan produk secara digital,” kata pemerhati ekonomi Kusumayani, M.M. belum lama ini.
Selain itu ia berharap di masa pandemi ini jumlah wirausaha akan terus bertambah mengingat jumlah PHK yang cukup banyak pada saat awal pandemi dua tahun lalu. Dengan makin banyaknya orang berwirausaha maka ekonomi bisa bergerak. “Dengan adanya pasar digital maka wirausaha tidak perlu susah untuk menyiapkan tempat jualan sebab bisa secara online memanfaatkan e-commerce maupun media digital lainnya,” ujarnya.
Harapan kini bagaimana pemerintah maupun perbankan kini lebih memudahkan wirausaha baru untuk dapat berkembang baik dari sisi permodalan maupun pemasaran.
Sebelumnya Kepala BI Bali Trisno Nugroho menyebutkan selain pemasaran dan penjualan secara digital, BI berkoordinasi dengan berbagai pihak juga mendorong digitalisasi UMKM dari hulu ke hilir dari aspek produksi, pembayaran dan pembiayaan. Pemanfaatan teknologi digital pada aspek produksi khususnya pada sektor pertanian atau digital farming terus didorong oleh BI dengan harapan dapat meningkatkan kapasitas dan menekan biaya produksi.
Ia pun menyebutkan berbagai tantangan yang dihadapi UMKM antara lain seperti rendahnya inovasi, laporan keuangan yang kurang baik, pemasaran yang kurang luas, sampai dengan rendahnya pemahaman terhadap teknologi digital menyebabkan berbagai kendala yang dihadapi oleh UMKM di masa pandemi seperti kesulitan bahan baku, menurunnya penjualan hingga permasalahan modal.
Menyadari hal tersebut dan sejalan dengan dukungan terhadap Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI), bank sentral secara kontinu melakukan peningkatan kapasitas UMKM untuk memperluas akses pemasaran melalui berbagai saluran pemasaran digital.
Menurutnya pelatihan bagi UMKM diharapkan dapat memberikan edukasi dan meningkatkan pemahaman serta keahlian UMKM dalam melakukan pemasaran online dan digitalisasi untuk pengembangan usaha. Selain itu juga memfasilitasi UMKM agar dapat melakukan onboarding di berbagai platform pemasaran online khususnya marketplace, sesuai dengan pola kegiatan usahanya.*dik