Satu Agenda G20 Batal di Bali,  PHRI : Jangan Terlalu Panik

Beredarnya sebuah surat dengan Kop Menteri Keuangan di Whatssap grup yang menyatakan adanya pembatalan penyelenggaraan salah satu rangkaian kegiatan Presidensi G20 Finance Track di Bali menimbulkan beragam pertanyaan, ada apa dengan Bali.

220
Wakil Ketua Bidang Lingkungan dan Humas BPD PHRI Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya.

Denpasar (bisnisbali.com) –Beredarnya sebuah surat dengan Kop Menteri Keuangan di Whatssap grup yang menyatakan adanya pembatalan penyelenggaraan salah satu rangkaian kegiatan Presidensi G20 Finance Track di Bali menimbulkan beragam pertanyaan, ada apa dengan Bali. Wakil Ketua Bidang Lingkungan dan Humas BPD PHRI Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan agar tidak terlalu panik berlebihan.

Dalam surat yang beredar tersebut, pelaksanaan salah satu rangkaian G20 Finace Track yaitu 2nd Finance dan Central Bank Deputies Meeting (FCBD) dan 1st Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) yang akan dilaksanakan pada 15-18 Februari mendatang dipindahkan ke Jakarta. Alasannya yaitu perkembangan Covid-19 di tingkat global dan nasional, terutama dari varian Omicron.  Di sisi lain juga mempertimbangkan hasil survei kehadiran (in person) para delegasi G20.

Terkait hal itu, Rai Suryawijaya mengatakan, pembatalan ini menjadi upaya menjaga lonjakan kasus di Bali. Saat ini dikatakannya, kasus Covid-19 sedang naik secara nasional, termasuk varian Omicron. Kenaikan kasus di Jakarta cukup tinggi. “Untuk itu, jika warga Jakarta banyak datang ke sini. Tentu akan berdampak akan menjadi carier. Saat ini penanganan kasus di Bali sudah bagus, jangan sampai gagal kembali,” ungkapnya.

Demikian dia mengatakan, perhelatan G20 memiliki banyak rangkaian. Ada sekitar 150-an meeting yang akan dilakasanakan sebelum acara puncak yang berlangsung pada November mendatang. Dan puncak G20 akan dilakukan di Bali.

Menurutnya, kebijakan ini sebagai salah satu upaya menjaga Bali. Soal citra Bali dikatakannya tidak akan buruk terkait pembatalan pelaksanaan salah satu rangkaian G20 ini. “Kita saat ini lagi menjaga citra Bali. Jangan sampai Omicron sedang meluas, kasus di Bali ini lagi meningkat gara-gara Omicron. Ini upaya menjaga Bali dari lonjakan kasus,” ujarnya.

Terkait kerugian, tentu dia menyebutkan ada kerugian dari pembatalan ini. Khususnya pada akomodasi yang rencananya akan digunakan sebagai nevue kegiatan. Namun bagi masyarakat kerugian tidak terjadi signifikan. *wid