Denpasar (bisnisbali.com) – Berdasarkan pelabuhan bongkar, impor barang Provinsi Bali dari luar negeri pada November 2021 didominasi oleh pelabuhan di Provinsi Bali yaitu sebesar 74,33 persen. Jika dibandingkan dengan kondisi pada Oktober 2021 (m-t-m), terjadi penurunan porsi bongkar barang impor pada pelabuhan di Provinsi Bali, yang ketika itu tercatat sebesar 81,74 persen.
Sementara itu, porsi impor barang melalui pelabuhan di DKI Jakarta tercatat mengalami peningkatan dari 18,26 persen pada Oktober 2021 menjadi sebesar 25,67 persen pada November 2021.
Kepala BPS Bali di Denpasar, Hanif Yahya menyampaikan nilai impor barang Bali dari luar negeri pada November 2021 berada di bawah capaian nilai impor di bulan yang sama pada tahun 2019 dan 2020. Nilai impor pada November 2021 tercatat sebesar 2.507.703 dolar AS naik setinggi 3,88 persen jika dibandingkan catatan pada Oktober 2021 (m-t-m) yang tercatat sebesar 2.414.143 dolar AS. “Sementara itu, jika dibandingkan dengan bulan November 2020 (y-o-y), nilai impor Bali tercatat turun sedalam 36,82 persen,” ujarnya.
Dari sepuluh negara utama asal impor di bulan November 2021, secara month to month, nilai impor dari enam negara tercatat naik, dengan peningkatan paling tinggi tercatat pada nilai impor yang berasal dari Hongkong hingga ratusan persen (147,71), yang didominasi naiknya impor produk mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya.
Hanif juga menjelaskan dari sisi nilai impor, produk mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya tercatat sebagai komoditas impor dengan nilai terbesar pada November 2021 dengan share29,51 persen dari total impor Bali. Dari sepuluh komoditas utama impor, enam di antaranya tercatat mengalami peningkatan dengan yang tertinggi hingga ratusan persen tercatat pada impor produk barang dari batu, semen, asbes atau mika yakni setinggi 367,07 persen.
Jika dibandingkan dengan catatan bulan November 2020 (y-o-y), dari sepuluh komoditas utama impor, delapan komoditas tercatat menurun dengan penurunan terdalam tercatat pada impor produk barang dari kulit samak sedalam 79,26 persen.
Ia pun mengungkapkan nilai impor barang kumulatif Bali dari luar negeri periode Januari -November 2021 tercatat sebesar 32.959.630 mdolar AS atau turun sedalam 58,24 persen dibandingkan Januari-November 2020 yang tercatat 78.924.060 dolar AS. “Tiongkok menjadi negara asal impor dengan nilai terbesar yang tercatat memiliki share 27,92 persen dari total nilai impor kumulatif,” jelasnya.
Selain itu impor dari Hongkong juga tercatat sebagai negara asal impor dengan penurunan terdalam (-96,59 persen). *dik