Denpasar (bisnisbali.com) – Perbankan di Bali diharapkan dapat meningkatkan penyaluran pinjaman ke sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Sebab, UMKM Bali berpotensi tumbuh di tengah kondisi pandemi Covid-19 maupun varian baru Omicron.
Pemerhati ekonomi dari Undiknas University, Agus Fredy Maradona, Ph.D., CA. di Renon, Senin (17/1) mengatakan dalam kondisi perekonomian Bali saat ini, sektor UMKM justru memiliki peluang untuk tumbuh, terutama bagi UMKM yang basis pasarnya adalah masyarakat lokal. Hal ini disebabkan karena UMKM dengan basis pasar masyarakat lokal akan memiliki sensitivitas yang lebih rendah terhadap sektor pariwisata.
“Selain itu, pertumbuhan sektor UMKM secara umum juga akan didukung oleh peningkatan kunjungan wisatawan domestik, karena berbagai bidang usaha UMKM di Bali memiliki produk yang memang memiliki target pasar wisatawan domestik,” katanya.
Wakil Rektor IV Undiknas University ini menyebutkan seiring dengan perbaikan di sektor UMKM, maka di tahun 2022 ini pembiayaan ke sektor UMKM oleh lembaga keuangan potensi berpotensi untuk meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Artinya, penyaluran kredit ke sektor UMKM akan bertumbuh. Hal ini juga didukung oleh pelaksanaan program pembiayaan UMKM oleh Kementerian Koperasi dan UMKM dalam bentuk hibah, subsidi bunga KUR dan program lainnya,” paparnya.
Ia pun menilai perekonomian Bali memiliki potensi untuk tumbuh positif di tahun 2022, yang didukung oleh pemulihan sektor pariwisata akibat dari meningkatnya kunjungan wisatawan domestik. Namun demikian, potensi pertumbuhan ekonomi ini akan sangat ditentukan oleh keberhasilan pengendalian angka penyebaran kasus Covid-19.
Sementara itu pemerhati ekonomi Kusumayani, M.M. menaruh keoptimisan UMKM Bali mampu tumbuh lebih baik tahun ini mengingat selama pandemi terjadi pergeseran pola pemasaran maupun transaksi penjualan yang mengarah ke digital. UMKM Bali sudah mampu bertahan dan mampu beradaptasi dengan perkembangan pasar global dan tuntutan digitalisasi.
Ia pun berharap perbankan untuk melirik UMKM-UMKM dari sisi pembiayaan agar mereka bisa tumbuh dan mendukung kebangkitan ekonomi. Terlebih lagi pemerintah telah menaikkan kembali plafon kredit usaha rakyat (KUR) pada tahun ini, dengan tujuan mendongkrak kinerja pelaku UMKM. Pada tahun 2022, pemerintah menetapkan plafon KUR sebesar Rp 373,17 triliun atau meningkat 30,9 persen dibanding tahun lalu sebesar Rp 285 triliun. “Kita harapkan bank plat merah maupun bank lokal di Bali bisa merelasisasikan penyaluran KUR tersebut,” harapnya. *dik