Denpasar (bisnisbali.com) – Dalam kunjungan kerjanya ke Bali, Sabtu (15/1), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf ) RI Sandiaga Salauddin Uno mengatakan isu utama yang tengah dihadapi Bali saat ini yaitu minimnya penerbangan langsung ke Bali, jumlah negara yang masuk ke approve list, karantina visa dan jaminan (asuransi). Terkait hal tersebut, dikatakannya akan ada rakor khusus di tingkat Kementerian Koordinator yang nantinya akan dilaporkan kepada Presiden.
“Mudah-mudahan akan ada kebijakan baru, supaya kita bisa mendorong wisman masuk, tapi dengan adanya Omicron kita harus tingkatkan kehati-hatian dan kewaspadaan. Karena mayoritas Omicron yang sekarang ada di tengah-tengah kita ini dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Ini yang betul-betul harus disikapi,” tegasnya.
Sandiaga mengungkapkan, saat ini ada dua provinsi yang kebangkitannya tengah diperjuangkan, yakni Kepri dan Bali. Strateginya yang dapat dilakukan saat ini menurutnya, bagaimana wisnus bisa menjadi paling tidak ada ‘replacement’ dari wisman. Sebab ada sebesar 11 miliar dollar Amerika per tahun yang dibelanjakan oleh wisatawan Indonesia saat berwisata di luar negeri dari total 11 juta orang.
“Kita me-launching program ‘Di Indonesia Aja’ tetapi perlu kerja sama oleh seluruh ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif baik di Bali maupun di Kepri. Nah ini yang saya sekarang sedang rumuskan bagaimana kualitas wisatawan nusantara semakin baik, nyaman, dan berwisata dengan Covid-19 yang terkendali. Harapannya, ekosistem parekraf di Bali juga mengarahkan program-programnya ke wisatawan nusantara,” paparnya.
Demikian dia juga mengatakan, pada momen Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru) lalu, Sandiaga Uno menyebut, masa lama tinggal dan kualitas belanja wisatawan nusantara (wisnus) di Bali meningkat. Dari waktu normal 3-4 hari, ke angka 5-7 hari saat Nataru kemarin. “Ada berita baik, semakin banyak rombongan jadi beli (rojali) di sini. Jadi semakin banyak kualitas belanja dari wisatawan nusantara. Saya belum mendapat angkanya, tapi prediksinya (meningkat) antara 20-30 persen,” katanya. *wid