Gianyar (bisnisbali.com)-Pusat Kota Gianyar dan kawasan pariwisata Ubud terus menjadi sasaran tempat meminta para gelandangan dan pengemis (gepeng). Mereka seakan tidak ada habisnya. Meski Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Gianyar terus melakukan penertiban, para gepeng tidak pernah jera.
Kepala Satpol PP Kabupaten Gianyar I Made Watha, Jumat (14/1), mengatakan pihaknya terus berupaya memberantas para gelandangan dan pengimis di Pusat Kota Gianyar dan kawasan wisata Ubud. Pada penertiban yang dilangsungkan Senin (10/1) dijaring 20 gepeng, Kamis (13/1) dijaring 14 orang dan Jumat (14/1) dijaring 7 orang gepeng.
Dijelaskannya, di antara gepeng yang dijaring dalam tiga hari penertiban tersebut, beberapa orang sudah pernah diamankan dan dipulangkan ke daerah asalnya di Munti Gunung, Kabupaten Karangasem, pada razia sebelumnya. ‘’Kini mereka kembali terjaring razia. Di Ubud saja kami berhasil menjaring 14 gepeng,” terangnya.
Menurut Watha, gepeng itu kembali ke Kota Gianyar dan Ubud tidak lepas dari pemberian masyarakat sehingga mereka menjadi manja, makin malas dan keenakan melakoni pekerjaan sebagai pengemis. Padahal dari segi usia dan fisik mereka sebenarnya masih mampu mencari pekerjaan yang lebih layak. Bahkan, ada yang mengajak anak-anak yang seharusnya sekolah untuk mendapatkan belas kasihan.
“Kami imbau masyarakat agar tidak memberikan apa pun kepada para gepeng. Pemberian tersebut justru membuat mereka makin manja dan tidak pernah mau bekerja. Apalagi mereka ada yang mengkoordinir,” tegas Kasatpol PP Kabupaten Gianyar.
Setelah dijaring, para gepeng tersebut diberikan pembinaan oleh personel Satpol PP sebelum diserahkan ke Kantor Dinas Sosial Gianyar guna mendapat penanganan lebih lanjut. *kup