Kamis, November 21, 2024
BerandaBaliPerajin Tenun Diedukasi Terkait Harga Jual Produk

Perajin Tenun Diedukasi Terkait Harga Jual Produk

Selain menciptakan produk berkualitas, perajin tenun kain Bali diharapkan memberikan nilai atau harga jual yang pantas untuk produksinya.

Singaraja (bisnisbali.com)-Selain menciptakan produk berkualitas, perajin tenun kain Bali diharapkan memberikan nilai atau harga jual yang pantas untuk produksinya. Dengan demikian konsumen tidak merasa kaget saaat membelinya dan perputaran modal para perajin pun lebih cepat.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster saat turun memberi edukasi kepada sejumlah perajin tenun di Kabupaten Buleleng, Kamis (13/1). Saat mengunjungi Pertenunan Artha Dharma, pendamping orang nomor satu di Bali ini menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas usaha yang ditekuni pemiliknya, Ketut Rajin. Sebab selain mempunyai nilai ekonomi, usaha ini berkaitan dengan tanggung jawab melestarikan tenun tradisional Bali. “Ini karya luar biasa, saya berterima kasih sekali,” ucapnya.

Meski demikian, Ny. Putri Koster mengingatkan agar pemilik pertenunan Artha Dharma menjual produksinya dengan harga yang pantas. Anjuran ini ditujukan pula bagi pelaku usaha tenun lainnya. Ia menyarankan perajin tidak mencari keuntungan terlalu banyak dengan menetapkan harga yang mahal. Dengan demikian, konsumen tidak merasa kaget dan cenderung takut membeli produk tenun ketika melihat label harga.

“Coba kalkulasi berapa biaya produksi, lalu tetapkan harga jual dengan persentase keuntungan agar harga jual tak terlalu mencekik konsumen. Misalnya patok keuntungan 30 persen dari biaya produksi. Jangan mencari untung hingga 100 persen bahkan sampai 300 persen. Coba cari harga yang pantas,” jelasnya.

Sebagai Ketua Dekranasda, ia memandang perlu melakukan edukasi terkait penetapan harga jual mengingat dewasa ini konsumen sudah melek dan tak bisa lagi dibodohi. Seluruh perajin diharapkan memahami hal itu agar usaha mereka bisa berkembang. “Kalau harganya pantas, pasti banyak yang beli. Modal juga cepat berputar,” terangnya.

Pada bagian lain, perempuan yang dikenal multitalenta ini kembali mengingatkan tanggung jawab pelestarian yang harus diemban oleh para perajin. Oleh sebab itu, ia minta para perajin tetap mempertahankan alat tenun cagcag sebagai warisan leluhur.

Agar keberadaannya tidak punah, Ny. Putri Koster menyampaikan terkait rencana mengadakan lomba menenun menggunakan alat tenun tradisional tersebut. “Saya selalu menjelaskan kepada tamu dari luar bahwa tenun sambungan adalah hasil cagcag dan itu kualitasnya paling baik. Mereka kadang protes kenapa tenunnya sambungan. Kita harus bisa menjelaskan kalau itu hasil pertenunan menggunakan alat cagcag dan itu istimewa,” pungkasnya. *wid

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer