Denpasar (bisnisbali.com) –Kondisi ekonomi Bali pada 2022 memiliki potensi untuk tumbuh lebih baik dibandingkan dengan tahun 2021. Hal ini utamanya akan didukung oleh pertumbuhan di sektor pariwisata, khususnya oleh kunjungan wisatawan domestik.
Pemerhati ekonomi dari Undiknas University, Agus Fredy Maradona, Ph.D., CA. di Renon, Kamis (13/1) mengatakan prediksi kinerja ekonomi di tahun 2022 ini akan sangat ditentukan oleh keberhasilan pengendalian angka kasus Covid-19, termasuk pengendalian penyebaran varian baru virus corona. Apabila sampai diterapkan kembali pembatasan mobilitas masyarakat, maka tentunya ekonomi Bali akan sulit untuk tumbuh.
Wakil Rektor IV Undiknas University ini menyebutkan sektor pariwisata Bali di tahun 2022 akan masih bertumpu pada wisatawan domestik. Sementara untuk kunjungan wisatawan mancanegara tampaknya belum akan signifikan di tahun 2022, mengingat di sejumlah negara yang menjadi basis wisatawan mancanegara bagi Bali saat ini masih berjuang keras untuk mengendalikan kasus penyebaran Covid-19, khususnya varian Omicron.
Ia pun menilai pelaksanaan G20 summit tentunya akan berdampak pada meningkatnya kunjungan pelawat dari luar negeri, akan tetapi skala kunjungan yang berkaitan dengan G20 summit ini tidak akan masif.
“Namun demikian, momen G20 summit ini hendaknya dijadikan ajang untuk menunjukkan kepada dunia bahwa pariwisata Bali telah siap untuk menerima kunjungan wisman dan telah melaksanakan standar pelayanan pariwisata yang tinggi, termasuk melaksanakan protokol pencegahan penyebaran Covid-19,” paparnya.
Sementara itu mengenai investasi di sektor pariwisata, AF. Maradona meyakini investasi di sektor pariwisata akan tetap berjalan. Investor masih percaya terhadap Bali sebagai tempat investasi ideal di sektor pariwisata, dan tentunya banyak yang memprediksi bahwa sektor pariwisata merupakan sektor yang akan mengalami booming ketika kondisi pandemi telah benar-benar terkendali. *dik