MADE Kawi Silver merupakan usaha keluarga yang kini dilanjutkan oleh I Komang Astrawan. Sepeninggal orangtuanya, pria kelahiran Desa Celuk, Sukawati, Gianyar, tahun 1972 ini bertekad mempertahankan bisnis kerajinan emas dan perak yang telah diwariskan keluarganya turun-temurun.
Sebelumnya, suami Nyoman Sekarini ini sudah berkecimpung dalam usaha kerajinan perhiasan emas dan perak. Produk perhiasan ini untuk memenuhi kebutuhan pasar mancanegara. Setelah orangtuanya meninggal, ia melanjutkan usaha keluarga mulai tahun 2001.
Ayah empat anak ini mengawali dengan memproduksi tatahan perak dan emas untuk hiasan pretima barong dan hiasan busana pendeta agama Hindu. Made Kawi Silver merupakan satu-satunya usaha yang berinovasi menciptakan kerajinan barong berbahan emas dan perak. Makanya bisnis keluarga ini mendapatkan berbagai pesanan dari konsumen lokal, antara lain prajuru desa, pinandita dan masyarakat umum. Permintaan mulai dari bahan emas, perak, tembaga sampai kuningan. Bahan disesuaikan dengan keinginan konsumen sehingga harga terjangkau.
Ia mencontohkan dalam pembuatan pretima, sesuhunan barong dan rangda. Produk yang dikerjakan ada yang sudah disakralkan dan ada produk baru yang akan disakralkan. Produk yang bakal disakralkan semuanya harus melalui upacara ritual khusus. Teknis pengerjaan diawali pembuatan mal, kesepakatan harga, selanjutnya dikerjakan di rumah. Setelah selesai dilanjutkan prosesnya di pura termasuk ritual.
Terkait inovasi produk, Made Kawi Silver selalu berproses untuk bisa melakukan perubahan dan meningkatkan kualitas. Dari belum berpengalaman di bidang ini selanjutnya mengerjakan berbagai pesanan, Astrawan akhirnya bisa memenuhi kebutuhan produk kerajinan emas dan perak masyarakat. Segala kekurangan terus diperbaiki sehingga mampu memberikan kepuasan kepada konsumen.
Pandemi Covid-19 membuat turunnya pemesanan kerajinan tatakan perak dan emas untuk hiasan pretima barong dan hiasan busana pendeta agama Hindu hingga 50 persen. Sebaliknya, harga perak dan emas naik. Kondisi ini membuat Astrawan berinovasi menyesuaikan harga jual produk dengan harga bahan baku.
Made Kawi Silver menyiasati bahan untuk membuat produk pretima atau hiasan. Bahan baku emas atau perak diganti dengan tembaga atau kuningan sebagai solusi. ‘’Kami menekan harga dari bahan baku. Desainnya sama, hanya bahan bakunya berbeda,’’ jelasnya.
Pandemi membuat pelaku UKM terdampak. Sebab, pendapatan masyarakat Bali tergantung pariwisata. Walaupun demikian, sepanjang budaya Hindu di Bali lestari, Astrawan berkeyakinan permintaan akan produk kerajinan emas dan perak terus ada dan berkesinambungan.
Produk unggulan Made Kawi Silver khususnya tatakan perak dan emas untuk hiasan pretima barong dan hiasan busana pendeta agama Hindu. Produk lainnya berupa ketu, keris, pererai, arca, rambut sedana, hiasan barong atau sekar taji, rangde, gelang uli dan gedong kunci.
Pemesanan bisa dilakukan melalui telepon 081999887527. Alamat Jalan Raya Celuk Nomor 39, Sukawati, Gianyar, Instagram Madekawisilver, Email [email protected]. *kup
