KSP Permata Utama kembali menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) tahun buku 2021 di Restoran Nami Rasa, Desa Buruan, Tabanan, Minggu (9/1). Kegiatan RAT yang dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ini mencatat sejumlah kinerja KSP Permata Utama yang gemilang meski di tengah kondisi pandemi.
RAT sekaligus dimanfaatkan sebagai ajang gathering anggota dan dirangkaikan dengan penyerahan tali kasih kepada masyarakat miskin serta beasiswa anak berprestasi. Hadir anggota, Ketua KSP Permata Utama I Made Jaya Artana, S.E., Kepala Bidang Kelembagaan Koperasi, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali I Ketut Meniarta, SSTP., M.Si., Ketua Dekopinwil Provinsi Bali I Wayan Murja serta Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Tabanan I Wayan Sukanrayasa.
Pada kesempatan tersebut Made Jaya Artana menerangkan, pada RAT TB 2021 KSP Permata Utama berhasil mencatat pertumbuhan yang gemilang. Itu tercermin dari aset yang bertumbuh 2,58 persen dibandingkan sebelumnya atau menjadi Rp 24.000.890.000, jumlah pinjaman yang disalurkan mencapai Rp 17.163.933.270 dibarengi penurunan kredit bermasalah dari 4 persen menjadi 3,9 persen saat ini.
Jumlah simpanan meningkat 7,8 persen atau naik dari Rp 8 miliar menjadi Rp 10 miliar, pencapaian Sisa Hasil Usaha (SHU) Rp 473.023.026 serta pertumbuhan anggota meningkat tajam mencapai 27 persen atau 1.200 orang saat ini. “Tahun 2022 dengan masuk sebagai Koperasi Nivo Provinsi, kami targetkan pertumbuhan anggota kembali naik mencapai 1.400 orang,” ujarnya.
Mendapat penghargaan atau jasa bakti koperasi, usaha kecil dan menengah tahun 2021 kategori tokoh gerakan koperasi dari Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia. Pencapaian prestasi gemilang tersebut tidak terlepas dari sejumlah inovasi yang dilakukan. Salah satunya meluncurkan produk kredit Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dikhususkan untuk pelaku UMKM Ibu-ibu rumah tangga guna membangkitkan ekonomi pedesaan.
“Itu sejalan dengan kami yang memfungsikan diri sebagai koperasi berbasis masyarakat. Artinya, kami ingin mengajak masyarakat ikut sebagai anggota koperasi, termasuk berperan serta menjauhkan masyarakat dari rentenir,” tegasnya.
Sejak diluncurkan pada 28 Oktober 2021, kini program KUBE sudah memiliki 40 kelompok dengan realisasi kredit mencapai Rp 780 juta. Program KUBE minimal beranggotakan 5 orang dan maksimal 10 orang dengan fasilitas kredit berkisar Rp 10-50 juta tanpa administrasi. “Selama ini NPL dari program KUBE 0 persen. Artinya, semua pembayaran debitur dalam posisi lancar. Tahun ini kami optimis fokus menggarap program KUBE. Terlebih lagi kami kembali mendapat pembiayaan dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB),” jelasnya.
Optimisme untuk fokus menyasar pelaku UKM juga terlihat dari dampak pandemi yang tetap membuat keberadaan pelaku usaha kecil atau UKM terus menggeliat, bahkan bertumbuh hingga kini.”Nantinya pelaku UKM kami arahkan untuk membuat kelompok, kemudian diberikan Pendidikan Dasar Keanggotaan (PDK),” tegasnya.
Sementara itu, I Ketut Meniarta mengapresiasi RAT KSP Permata Utama karena bisa menggelar pertanggungjawaban terhadap anggota pada awal tahun. Koperasi ini bisa fokus pada tahun berikutnya melakukan kegiatan usaha. Semakin cepat melaksanakan RAT maka mereka makin bisa fokus mengejar target yang sudah ditetapkan.
Diakuinya, pandemi membuat sejumlah koperasi mengalami dampak luar biasa. Itu di antaranya karena tingkat pembayaran kredit, kemampuan anggota melakukan simpanan di koperasi dan SHU saat ini mengalami penurunan. Meski begitu, KSP Permata Utama masih mampu bertahan. “Bagi kami penurunan SHU yang tidak signifikan merupakan hal wajar. Terlebih lagi akuntan publik memberikan penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Itu menunjukkan kinerja koperasi ini sudah baik,” pungkasnya. *ad