Jelang G20, 500 Unit Mobil Listrik akan Beroperasi, 21 SPKLU Dibangun di Bali

Segala persiapan menyambut pergelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali 2022 mendatang telah dilakukan. Salah satunya mendukung pengggunaan kendaraan listrik dengan penyediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

243
SPKLU - Menyambut KTT G20, PLN mempersiapkan 21 SPKLU Fast Charging di beberapa lahan strategis milik PLN yang saat ini sedang dalam proses pembangunan.

Denpasar (bisnisbali.com) – Segala persiapan menyambut pergelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali 2022 mendatang telah dilakukan. Salah satunya mendukung pengggunaan kendaraan listrik dengan penyediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Di Bali akan dibangun 21 unit SPKLU yang diprediksi ada 500 unit mobil listrik akan beroperasi.

“Terkait dengan pelaksanaan KTT G20 menjadi satu kesempatan kepada Indonesia untuk menunjukkan pada dunia bahwa kita memang memiliki komitmen untuk mendorong penurunan emisi,” ujar Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury.

Saat ini, PLN sedang membangun 21 unit SPKLU bertipe Fast Charging pada 15 shelter di Bali dan ditargetkan dapat mulai beroperasi pada Maret 2022. Dari total 21 unit SPKLU Fast Charging yang akan dibangun, 12 unit di antaranya merupakan tipe 25 kilo Watt (kW), sementara 9 unit lainnya tipe 50 kW.

Pahala pun mengapresiasi PLN yang secara konsisten mempercepat pembangunan infrastruktur Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) selama ini. Menurutnya, infrastruktur seperti SPKLU ini penting untuk mendukung akselerasi KBLBB di Indonesia.

“Kami berharap dengan SPKLU ini tidak hanya untuk kelancaraan KTT G20 namun juga sebagai pemicu dalam mendorong masyarakat untuk menggunakan KBLBB,” ucap Pahala.

Dari informasi terakhir, penggunaan mobil listrik oleh panitia KTT G20 nanti akan mencapai 500 unit. Dia pun berharap institusi lainnya, seperti BUMN, BUMD maupun Pemda, juga dapat ikut beralih menggunakan KBLBB dalam menyambut KTT G20. PLN menargetkan ajang ini dapat menjadi showcase penggunaan mobil listrik yang juga sebagai salah satu simbol tema utama G20, yakni transisi ke energi bersih.

Pahala menyampaikan bahwa biaya operasional kendaraan listrik lebih rendah dibandingkan kendaraan konvensional, sehingga dapat menjadi pilihan bagi institusi yang sedang memerlukan efisiensi untuk kegiatan operasional.

“Sebetulnya bagi pengguna motor listrik, saat ini kalau dia berkendara 60-70 kilometer per hari, penghematan per bulan bisa mencapai Rp300-400 ribu, berarti untuk satu tahun penghematannya bisa mencapai Rp4-5 juta,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan, melihat kebutuhan infrastruktur KBLBB untuk acara KTT G20, PLN akan menambah pengoperasian SPKLU di Bali. Terlebih Pemerintah, dalam hal ini Kementerian BUMN, mempertimbangkan provinsi Bali sebagai kawasan percontohan akselarasi ekosistem KBLBB.

“Akselerasi ekosistem KBLBB di Bali akan menjadi model bagi wilayah lainnya untuk membangun infrastruktur SPKLU dalam memberikan kemudahan pengisian energi listrik bagi masyarakat pemilik kendaraan listrik,” tuturnya.

Khusus dalam menyambut KTT G20, PLN pun mempersiapkan 21 SPKLU Fast Charging di beberapa lahan strategis milik PLN yang saat ini sedang dalam proses pembangunan. Darmawan menargetkan seluruh SPKLU yang tengah dibangun ini sudah dapat beroperasi pada Maret 2022. *wid