Akhir 2021 Ekonomi Bisa Tumbuh 4,5 Persen

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menyampaikan untuk akhir tahun 2021 atau kuartal ke IV ekonomi bisa tumbuh 4,5 persen lebih dipengaruhi oleh basis efek yang rendah.

227
Bhima Yudhistira

Denpasar (bisnisbali.com) – Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menyampaikan untuk akhir tahun 2021 atau kuartal ke IV ekonomi bisa tumbuh 4,5 persen lebih dipengaruhi oleh basis efek yang rendah. Ekonomi sudah mulai dilonggarkan, kecuali jelang Natal Tahun Baru pemerintah masih lakukan pembatasan sosial di berbagai wilayah. “Salah satu indikator pemulihan ekonomi tercermin dari pertumbuhan kredit yang positif 4,4 persen pada November 2021 menurut data Bank Indonesia,” katanya.

Bhima menjelaskan selama November mobilitas masyarakat membaik, dan ada dorongan dari sisi ekspor. Kedua faktor tersebut membutuhkan pembiayaan dari bank yang lebih besar. Kredit konsumsi tumbuhnya 4,1 persen year on year di November 2021, dengan KPR tumbuh diatas 9 persen. “Ini merupakan berita baik bagi pemain di sektor properti. Di sisi lain bank juga mulai berani lakukan ekspansi terutama untuk sektor usaha yang memiliki prospek positif pada 2022,” jelasnya.

Industri pengolahan kredit modal kerjanya tumbuh cukup mengesankan di 5,1 persen dari bulan sebelumnya 1,2 persen. Kebutuhan pembelian bahan baku dan operasional industri trennya akan terus meningkat hingga akhir 2022. “Memang ada kekhawatiran soal naiknya harga bahan baku impor dan gangguan logistik, tapi tidak menghalangi ekspansi kredit industry,” imbuhnya.

Bhima juga melihat sektor perhotelan dan pariwisata secara umum akan mulai meningkat pada kuartal ke I 2022. Setelah pelonggaran dilakukan, turis domestik mulai membanjiri tempat wisata khususnya Bali. Begitu juga diproyeksi wisman akan kembali masuk ke Bali ketika masa karantina diperpendek. “Tinggal menunggu saja sektor pariwisata akan kembali meningkat. Persiapan rapat-rapat jelang G20 akan mulai mendorong omzet hotel berbintang karena seluruh instansi kementerian diminta mempersiapkan event G20,” ujarnya.

Ia pun berharap pihak hotel harus mempersiapkan venue untuk acara yang berlangsung selama 11 bulan mulai Desember 2021 sampai dengan Oktober 2022. Segmen MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) akan terbantu dengan gelaran G20. *dik