Denpasar (bisnisbali.com) –PT Jasa Raharja (JR) Cabang Bali mencatatkan korban penerima santunan hingga November 2021 mencapai 1.738 jiwa dengan jumlah santunan yang dibayarkan mencapai Rp 31,5 miliar. Data ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya Rp 40,2 miliar dengan korban 2.058 jiwa.
Hal itu disampaikan Kepala Cabang PT Jasa Raharja (JR) Cabang Bali Abubakar Aljufri pada saat media gathering di Renon, Rabu (22/12). Ia menjelaskan besaran santunan yang diberikan yaitu santunan meninggal dunia Rp 50 juta, biaya catat tetap Rp 50 juta, santunan maksimal korban luka-luka Rp 20 juta dan Rp 25 juta bagi korban luka luka pesawat dan biaya penguburan korban tanpa ahli waris Rp 4 juta.
Sementara dampak ekonomi kecelakaan lalu lintas berdasarkan informasi menunjukkan korban meninggal dunia 62,5 persen keluarganya mengalami kemiskinan. Korban luka berat 20 persen keluarganya mengalami pemiskinan dan 48 persen korban adalah usia produktif 20-49 tahun.
Dari sisi profesi penerima santunan cabang Bali periode Januari-November 2021Â tercatat 31,88 persen korban dari karyawan swasta, 26,83 persen korban pelajar dan mahasiswa, 13,41 persen korban buruh petani, 9,04Â persen korban wiraswasta pengusaa, 7,16 persen korban ibu rumah tangga dan 8,59 persen lain lain.
Sementara usia penerima santunan produktif 25-55 tahun 45,11 persen. Usia pelajar 5-24 tahun 33,54 persen usia balita 0,97 persen dan lansia 20,37 persen. “Pelajar menjadi tugas JR dengan mengedukasi kepada sekolah agar tidak memberi motor kepada anak-anak karena belum punya SIM,” sarannya.
Realisasi rata rata kecepatan penyelesaian santunan korban meninggal dunia dari JR ke RS selama 0-23 jam target 2021 dari 3 hari. Realisasi rata rata kecepatan penyelesaian santunan sejak pengajuan berkas lengkap 14 menit dari target 2021 selama 1 jam.
“Kami berupaya mengurangi angka kecelakaan. Kami JR melakukan langkah pencegahan di antaranya pengadaan sarana pencegahan kecelakaan. Mudik online sayang JR. Pelaksanaan pelatihan penanganan gawat darurat, JR goes to campus, pemasangan papan peringatan. Sarana pencegahan kecelakaan ambulans dan lainnya,” paparnya. *dik