Sabtu, November 23, 2024
BerandaBaliPentingnya Menjaga Kearifan Lokal, Simak yang dilakukan Indonesia dan Peru

Pentingnya Menjaga Kearifan Lokal, Simak yang dilakukan Indonesia dan Peru

Kearifan lokal suatu wilayah serta Negara menjadi hal penting dijaga. Bahkan untuk menjaga kelestariannya, beragam upaya dilakukan.

Denpasar (bisnisbali.com)-Kearifan lokal suatu wilayah serta Negara menjadi hal penting dijaga. Bahkan untuk menjaga kelestariannya, beragam upaya dilakukan. Seperti upaya yang dilakukan Peru dan Indonesia yang menyebutkan warisan alam dan budaya serta keanekaragamannya menjadi hal penting bagi sebuah negara.
Hal tersbeut terungkap saat webinar yang digelar Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima, Peru yang memiliki tujuan mempromosikan kearifan lokal Indonesia dan Peru (16/12/2021). Dalam acara yang menghadirkan Andres Valladolid dari Komisi Nasional untuk Perlindungan Akses ke Keanekaragaman Hayati Peru dan Pengetahuan Kolektif Masyarakat Adat serta Direktur Perdagangan, Perindustrian, Komoditas dan Kekayaan Antonius Yudi Triantoro.

Dalam kesempatan ini, Andres Valladolid mengungkapkan, pentingnya melestarikan warisan alam dan budaya yang dimiliki sebuah negara. Di Peru, jelas Andres, keanekaragaman hayati dan pengetahuan tradisional dianggap sangat penting dan dihargai, sehingga dilindungi secara sistematis.
“Kami memiliki komisi nasional yang didedikasikan untuk isu tersebut, terdiri dari perwakilan dari 13 institusi yang ada di Peru. Komisi ini bertugas mengembangkan tindakan untuk mengidentifikasi, mencegah, dan menghindari tindakan biopiracy dengan tujuan melindungi kepentingan negara Peru. Ada pula aturan hukum yang mengikat tentang hak paten dan hak cipta,” tuturnya.

Menurut Andres, permohonan dan pemberian hak paten sudah seharusnya dilakukan dengan sederhana, tapi tetap mengutamakan ketelitian agar kekayaan sumber daya hayati dan kearifan lokal yang ada tercatat dengan lengkap. Bahkan, Komisi Nasional Anti-Biopiracy Peru juga telah bekerja untuk mengidentifikasi dan melacak permohonan paten yang diajukan atau diberikan di luar negeri yang terkait dengan sumber daya hayati atau kearifan lokal Peru.
“Perlu diketahui juga bahwa permohonan paten ini tidak dikenakan biaya sama sekali dan kami bekerja berdampingan dengan masyarakat adat,” tambah Andres.

Antonius Yudi Triantoro kemudian memaparkan hal serupa dari sudut pandang Indonesia. “Indonesia juga memiliki sistem untuk melindungi keanekaragaman tersebut. Usaha melindunginya dilakukan dengan dua klasifikasi, yaitu kekayaan intelektual dan budaya, serta warisan genetis dan biologis. Dari situ dilakukan berbagai program perlindungan, pelestarian, dan pengembangan supaya kekayaan alam dan budaya kita terjaga,” tuturnya.
Antonius juga memaparkan tentang pentingnya pendataan. “Data nasional tentang kearifan lokal yang dimiliki ini berguna untuk mempromosikan dan mendapat pengakuan di ranah internasional, misalnya lewat status Warisan Budaya Tak Benda dari UNESCO,” ujarnya.
Meski begitu, ia menyebutkam mempromosikan budaya lokal kepada masyarakat dunia juga perlu diiringi dengan penumbuhan kesadaran dan pengetahuan tentang bedanya menghargai dan mengapresiasi. “Kolaborasi antarnegara perlu dilakukan dengan tujuan mengedukasi satu sama lain tentang budaya yang dimiliki, seperti yang kita lakukan melalui webinarini,” tambah Antonius. *wid

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer