Denpasar (bisnisbali.com) – Sepanjang tahun 2021 tren perkembangan transaksi digital di wilayah Bali menunjukkan peningkatan. Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali mencatat pada Oktober 2021 nominal transaksi digital berbasis QRIS di Bali mencapai Rp 75 miliar dengan volume sebanyak 982.000 transaksi. “Adapun rata-rata nominal transaksi selama 2021 tercatat sebesar Rp 32 miliar dengan 400.000 transaksi setiap bulannya,” kata Kepala KPw BI Bali, Trisno Nugroho di Denpasar.
Menurutnya angka tersebut lebih tinggi dari rata-rata transaksi pada tahun 2020 yang tercatat sekitar Rp 13 miliar dengan 163.000 transaksi. Ia pun menerangkan transaksi e-commerce dan transportasi online juga menunjukkan tren peningkatan selama 2021 meskipun pada Agustus 2021 terjadi sedikit penurunan volume dan transaksi transportasi online
Total merchant QRIS di wilayah Bali per 10 Desember 2021 tercatat sebanyak 384.089 merchant yang mayoritas merupakan usaha mikro 55 persen dengan sebaran terbanyak di kota Denpasar mencapai 44 persen. Rinciannya yaitu usaha mikro 55,1 persen, usaha kecil 29,6 persen, usaha menengah 10,5 persen, usaha besar 4,5 persen dan lainnya 0,4 persen. dari sisi sebaran Denpasar mencapai 168.968 merchant, Badung 104. 581 merchant atau 27 persen, Gianyar 38.217 merchant atau 10 persen, Buleleng 23.491 merchant atau 6 persen, Tabanan 19.194 merchant atau 5 persen, Karangasem 8.786 merchant atau 2 persen, Jembrana 8.086 merchant atau 2 persen, Klungkung 7.402 merchant atau 2 persen dan Bangli 5.364 merchant atau 1persen.
Trisno pun berharap QRIS dapat menjadi solusi transaksi digital bagi para pelaku startup. “Astungkara, di wilayah Bali, QRIS semakin digunakan pelaku usaha dalam berbisnis dan bertransaksi dari usaha berskala besar hingga UMKM,” terangnya.
Ia pun berharap dengan adanya ekosistem digital dapat memposisikan Bali sebagai pilihan bagi talenta dan industri teknologi di masa depan serta menghasilkan solusi digital yang konkrit dalam menjawab isu-isu penting dalam perekonomian Bali antara lain pemulihan pariwisata dan pemberdayaan UMKM. Bank sentral bersama pemerintah turut mendorong terbentuknya ekosistem digital yang mampu memfasilitasi kelancaran aktivitas di berbagai sektor, termasuk sektor industri kreatif. *dik