Dorong Penggunaan Teknologi di Sektor Pertanian

Bank Indonesia memberikan rekomendasi langkah-langkah cara optimalisasi program pengendalian inflasi di daerah.

200
PENGENDALIAN INFLASI - Mendorong penggunaan teknologi di sektor pertanian, peternakan dan perikanan, baik di bagian hulu maupun hilir merupakan rekomendasi cara optimalisasi program pengendalian inflasi di daerah.

Denpasar (bisnisbali.com) – Bank Indonesia memberikan rekomendasi langkah-langkah cara optimalisasi program pengendalian inflasi di daerah. Di Kabupaten Gianyar salah satunya dengan mendorong penggunaan teknologi di sektor pertanian, peternakan dan perikanan, baik di bagian hulu maupun hilir.

“Selanjutnya Kerjasama Antar Daerah (KAD) untuk memenuhi kebutuhan komoditas yang defisit, mendorong pemanfaatan Sistem Informasi Harga Pangan Utama dan Komoditas Strategis (SIGAPURA) untuk mendukung informasi simetris bagi konsumen dan edukasi belanja bijak, serta peningkatan kualitas data, terutama stok neraca pangan pada website SIGAPURA,” kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Rizki Ernadi Wimanda.

Rizki juga menyarankan agar publikasi data informasi yang disajikan meliputi peta daerah, potensi daerah, produk unggulan, data kebutuhan dan produksi, program KAD yang telah dilakukan, info harga pangan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, info stok pangan dari Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan, info produksi bulanan dari Dinas Pertanian, serta HLM TPID yang telah dan akan dilakukan, beserta dengan tindak lanjutnya.

“Publikasi data tersebut sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo agar TPID tidak hanya fokus pada pengendalian harga saja, tetapi juga pemantauan ketersediaan pasokan barang dan mendorong sektor ekonomi lewat peningkatan produksi,” paparnya.

Rizki menjelaskan, tingkat inflasi di sebagian besar wilayah Indonesia berada di bawah nilai sasaran inflasi, yaitu 3%±1%. Secara khusus, tingkat inflasi yang terjadi di Bali adalah 1,8 persen (yoy). Komoditas utama penyumbang inflasi sepanjang Januari hingga November 2021 adalah canang sari, minyak goreng, angkutan transportasi udara, daging ayam ras, daging babi.

Dalam mengantisipasi lonjakan harga saat Natal dan Tahun Baru 2022, Bank Indonesia mencatat sejumlah komoditas yang sering menjadi penyumbang inflasi di Bali sejak 2018 hingga 2020 diantaranya kelompok makanan yang terdiri dari daging ayam ras, telur ayam ras dan bawang merah. Sementara dari kelompok non makanan ialah transportasi angkutan udara di mana permintaan tiket pesawat cenderung meningkat saat akhir tahun.

Wakil Bupati Gianyar mengatakan terdapat beberapa tantangan yang perlu dihadapi dalam menjaga stabilitas harga dan stok bahan pokok menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2022. Di antaranya ialah tingginya ketergantungan pasokan bahan pangan dari luar daerah, infrastruktur dan distribusi pangan yang masih belum optimal, produksi pangan rentan dengan gangguan eksternal, serta peningkatan tekanan permintaan. *dik