Momen Nataru Jadi PR Tekan Lonjakan Covid-19

Dibatalkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) memberi harapan bagi pariwisata Bali.

305
I Gusti Agung Rai Suryawijaya

Denpasar (bisnisbali.com)-Dibatalkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) memberi harapan bagi pariwisata Bali. Namun momen ini juga menjadi PR besar bagi Bali untuk menekan lonjakan kasus Covid-19 terlebih dengan adanya varian Omicron yang sudah masuk ke Indonesia.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Kabupaten Badung I Gusti Agung Rai Suryawijaya, beberapa waktu lalu mengatakan, Nataru kali ini akan menjadi evaluasi untuk kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali. Untuk itu, dia mengatakan penyebaran Covid-19 harus bisa terkendali pascalibur Nataru mendatang.

“Karena berkaca dari pengalaman pada hari raya seperti Idul Fitri termasuk Nataru sebelumnya, kasus (Covid-19) meningkat tajam. Nah jika pada momen Nataru ini bisa terkendali, tentu akan dipertimbangkan untuk visa turis diizinkan ke Bali,” ujarnya.

Rai Suryawijaya mengungkapkan, pengendalian Covid-19 pada momen Nataru kali ini bisa berbeda dari sebelumnya, dalam artian lebih sukses. Hal ini lantaran vaksinasi Covid-19 di Bali termasuk di Indonesia sudah maksimal yang bali sudah 100 persen lebih untuk dosis pertama dan 90 persen untuk dosis kedua. “Artinya herd imunity sudah terbentuk. Jika kita ingin pemulihan pariwisata, pemulihan ekonomi, maka harus disiplin prokes,” jelasnya.

Jika penyebaran Covid-19 bisa terkendali, dia mengaku akan mengajukan beberapa hal terutama terkait dilonggarkannya visa turis untuk mempermudah kunjungan wisman ke Bali. Hal ini bisa dilakukan setelah pengendalian Covid-19 sukses dilakukan pasca-Nataru nanti.

Untuk saat ini, dikatakannya pariwisata Bali hanya bisa mengandalkan wisatawan domestiktermasuk  pada momen Nataru ini. “Terlebih dengan adanya varian Omicron, kita belum bisa berbuat banyak,” imbuhnya. *wid