Tabanan (bisnisbali.com) –Keluhan sejumlah pelaku industri kecil menengah (IKM) terkait upaya Dinas Peridustrian dan Perdagangan (Disperindag) yang dinilai loyo dalam pendampingan meraih pasar, ditampik oleh Kepala Disperindag Kabupaten Tabanan I Nyoman Santika. Menurutnya, pendampingan ke IKM terus diupayakan Disperindag melalui sinergi dan kolaborasi dengan beberapa pemangku kepentingan dan organisasi perangkat daerah (OPD) di Provinsi Bali.
“Kami terus dampingi para pelaku IKM Tabanan dalam meraih pasar. Itu dilakukan melalui sinergi dan kolaborasi dengan beberapa stakeholder seperti Disperindag Provinsi Bali, Dekranasda Provinsi Bali dan Dekranasda Kabupaten Tabanan,” bebernya, Kamis (17/12).
Santika melanjutkan, di masa pandemi Covid-19 ini dalam upaya membantu meraih pasar, para IKM Tabanan juga difasilitasi dengan mengajak mereka dalam setiap kegiatan pameran Bali Bangkit yang sudah digelar hingga lima kali. Menurutnya, melibatkan mereka (IKM) untuk ikut pameran adalah salah satu trik jitu agar IKM bisa tetap menggeliat di tengah dampak pandemi dan adanya refocusing kegiatan akibat Covid-19.
Sinergi dalam kaitanya membantu IKM dalam meraih pasar juga dilaksanakan dengan Bali Design Indonesia (BDI) dalam bentuk kerja sama pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia (SDM) berbasis kompetensi melalui Diklat Three in One Bidang Sosial dan pelatihan pemasaran secara digital. “Sinergi juga kami lakukan dengan Disperindag Provinsi Bali melalui dana dekonsentrasi di Selemadeg Barat untuk pelatihan batok kelapa. Tujuannya memaksimalkan hasil pertanian setempat,” paparnya.
Ditambahkannya, Disperindag Tabanan juga berkolaborasi dengan UNESCO Jakarta terkait program “Kita Muda Kreatif”. Program ini bertujuan mengakomodir IKM Tabanan sampai dengan batasan umur 35 tahun untuk didampingi mulai dari produksi sampai pemasaran. “Terutama pemasaran secara online misalnya lewat marketplace,” pungkas Santika. *man