MELIHAT secara langsung potensi dan kearifan lokal yang dimiliki setiap desa, Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., mengajak OPD terkait untuk terjun ke lapangan dan kembali berkantor di desa, sehingga bisa melayani masyarakat dan mendengar aspirasi mereka.
Menjalankan program “Berkantor di Desa” yang sejak dilantik pada 26 Februari silam telah dilakukan Bupati Sanjaya dengan rutin, pada Jumat (17/12) didampingi Sekda, Anggota DPRD, Kadis PU, Kadis PMD, Kadis BPBD, Kadis Pertanian, Kepala BKPSDM, Kabag Prokopim, Camat Pupuan dan Kepala Desa, ia bekerja dari Kantor Kepala Desa Padangan, Kecamatan Pupuan.
Demi mewujudkan Visi Tabanan, Nangun Sat Kerthi Loka Bali Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Tabanan Era Baru yang Aman Unggul dan Madani (AUM), Bupati Sanjaya bersama Pemkab Tabanan menjalankan pembangunan berkelanjutan dari hulu, tengah dan hilir. Delapan Asta Program salah satunya adalah membangun desa presisi atau desa yang akurat. Dengan memperhatikan secara langsung potensi desa, menghitung eksistensi jumlah penduduk serta kearifan lokal yang menjadi keunggulan di desa tersebut, pemerintah langsung bisa melihat dan memfasilitasi pembangunan di desa. Hal ini sesuai UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Pembangunan Desa.
Sambil melayani kebutuhan masyarakat secara langsung di kantor desa, Bupati Sanjaya juga memberikan bantuan sembako secara simbolis kepada masyarakat Desa Padangan yang terdampak Covid-19. Selanjutnya membonceng perbekel menggunakan sepeda motor, Sanjaya meninjau pengerjaan pengaspalan hotmix yang sedang berlangsung. “Saya sangat semangat berkantor di kantor desa dan langsung komunikasi dengan kepala desa. Tadi saya bonceng kepala desanya untuk melihat hotmix. Saya adalah pelayan masyarakat, yang dilakukan pemerintah kebaikannya akan kembali ke masyarakat,” ujarnya.
Ia menekankan enam kerthi yang harus dijaga dari hulu sampai hilir dalam Visi ’’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’. Ini intinya berasal dari Tri Hita Karana sebagai implementasi Sat Kerthi, yaitu bagaimana manusia menjaga hubungan harmonis dengan Tuhan, sesama manusia dan dengan alam. Oleh sebab itu, potensi alam yang ada di Desa Padangan harus dilestarikan. Bukan hanya di-explore secara berlebihan, tapi justru dijadikan magnet untuk daya tarik.
“Desa padangan ini potensi kopi robustanya luar biasa, sawahnya bagus, perdagangan di sektor ekonomi dan sektor agro juga bagus. Jadi, dinas-dinas terkait saya ajak ke sini untuk langsung melihat. Jangan lagi ubah kearifan lokal desa itu. Kalau kopinya sudah bagus, pertahankan kopinya,” jelas Sanjaya.
Terkait pembangunan infrastruktur jalan, ia berpesan agar masyarakat menjaga fasilitas yang disediakan pemerintah, terutama saat musim hujan supaya tidak banjir yang menyebabkan rusaknya bahan baku aspal jalan. “Belum tahun pertama kepemimpinan tapi saya berkomitmen bangun semua infrastruktur jalan di Tabanan. Prioritas kita membangun infrastruktur di seluruh penjuru. Ini pasti akan mendorong sektor ekonomi. Untuk angkut kopi, makanan dan buah-buahan, kalau jalan jelek kan kita akan merugi. Jadi, apa yang sudah difasilitasi pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat di sini yang memelihara,” tambahnya.
Menyambut aksi turun ke jalan Bupati Tabanan ini, Purnawan mengungkapkan rasa senang atas kehadiran sosok Bupati di tengah-tengah masyarakat. “Seperti yang disampaikan Bapak Bupati tadi, tentu kami selaku masyarakat akan merawat agar kualitas jalan yang diberikan pemerintah terjaga dengan baik dan usianya panjang. Kami juga menginginkan agar Bapak Bupati selalu hadir, dekat dan berbuat untuk masyarakat, maka optimis masyarakat akan mencintai,’’ tutur salah satu tokoh masyarakat ini. *adv/man