Denpasar (bisnisbali.com)-Pandemi Covid-19 yang berpengaruh terhadap kontraksi ekonomi khususnya di Bali, turut berdampak pada kelangsungan industri kecil dan menengah (IKM) serta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Untuk tetap bertahan, pelaku IKM dituntut inovatif dan jeli mengambil peluang, salah satunya memanfaatkan media digital.
Hal tersebut terungkap saat sosialisasi keberadaan salah satu marketplace (pasar daring) hasil sinergi antara Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perindustrian, Kementerian BUMN, Smesco Indonesia, PT Sarinah dan PT Ina Produk Indonesia. Sosialisasi berlangsung di Graha Sewaka Dharma, Lumintang, Denpasar, Kamis (16/12), menyasar pelaku IKM di Kota Denpasar.
Wakil Ketua Dekranasda Denpasar Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa saat membuka sosialisasi mengatakan, krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 telah berdampak besar terhadap IKM/UKM di Kota Denpasar. Para IKM/UKM harus memutar otak untuk dapat bertahan di masa pandemi.
Ia minta pelaku IKM/UKM lebih kreatif dan inovatif dalam strategi pemasaran produk karena akan sangat menentukan keberhasilan suatu usaha. Dengan adanya sosialisasi dari salah satu marketplace bernama Inaproduct ini diharapkan dapat mendukung perkembangan IKM dalam desain produk dan pemasaran atau promosi. “Saya berharap sosialisasi ini dapat memberikan pemahaman akan pentingnya kemitraan dalam mengembangkan usaha ke depannya,” ujarnya.
Kadis Perindag Kota Denpasar Ni Nyoman Sri Utari mengungkapkan, sosialisasi ini sebagai langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar dalam memberikan peluang pemasaran dan mengajak IKM bangkit kembali. Dalam situasi pandemi saat ini, berbagai program telah dilaksanakan untuk membangkitkan inovasi produk perajin Denpasar. Salah satunya bekerja sama dengan merek mode (fashion) dari Jepang dan saat ini bekerja sama kembali dengan marketplace.’’Pemkot Denpasar, Disperindag dan Dekranasda Denpasar mengajak IKM terus berinovasi serta bersinergi bersama mencari peluang dan mempromosikan produk,” jelasnya. *wid