Denpasar (bisnisbali.com) –Berdasarkan data google travel demand untuk penerbangan menuju Bali, travel demand di kuartal 4 2021 kembali meningkat dan di atas kuartal 4 tahun sebelumnya, setelah menurun di triwulan sebelumnya. Begitupula dengan pencarian hotel di Bali oleh wisatawan domestik (wisdom). Selama 20 bulan terakhir, pencarian hotel masih didominasi oleh domestik, terutama staycation 41 persen.
Hal itu disampaikan Kepala KPw BI Bali, Trisno Nugroho belum lama ini. Berdasarkan survey BI menunjukkan merosotnya jumlah wisatawan mancanegara dan lebih rendahnya wisdom di tahun 2021 dibandingkan tahun 2020 membawa dampak rendahnya occupancy rate hotel-hotel di Bali yang masih di bawah 10 persen. Hal ini sangat jauh bila dibandingkan occupancy rate secara nasional yang berada dalam level sekitar 30 persenan.
Sampai dengan 14 November 2021, kedatangan penumpang asing sampai mencapai 431 orang jauh lebih rendah dari jumlah kunjungan tahun sebelumnya yang mencapai 1,21 juta orang. Sedangkan kedatangan penumpang domestik mencapai 1,37 juta orang sedikit lebih rendah dari kunjungan tahun sebelumnya yang mencapai 1,41 juta orang. Namun, kedatangan penumpang domestik per hari di Oktober 2021 sudah hampir menyamai kunjungan per hari di tahun 2019
“Baru-baru ini kami mengadakan diskusi Tourism Talk dengan pelaku pariwisata Bali untuk mendapat gambaran kondisi dan prospek pariwisata ke depan. Selain itu kami juga mempertimbangkan faktor pendorong dan faktor penahan pertumbuhan ekonomi,” katanya.
Faktor pendorong adalah pemulihan kegiatan masyarakat (seiring gencarnya vaksinasi), pemulihan pariwisata domestik, potensi dari penyelenggaraan event-event internasional (KTT G20 2021 – 2022), kelanjutan proyek investasi dan infrastruktur. Sedangkan faktor penahan adalah pemulihan kunjungan wisman yang masih sangat terbatas, tertahannya pendapatan pemerintah daerah dan perilaku wait and see pelaku usaha.
Sementara itu BPS Bali mencatat Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang maupun non-bintang berangsur meningkat pada Oktober 2021. Meskipun wisatawan mancanegara (wisman) yang datang langsung ke Bali pada periode Januari -Oktober 2021 tercatat 45 kunjungan, turun 99,996 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 1.069.270 kunjungan.
Kepala BPS Bali, hanif Yahya menyampaikan TPK hotel berbintang di Bali pada Oktober 2021 tercatat sebesar 17,73 persen atau naik 8,27 poin (m-t-m) dibandingkan dengan TPK pada September 2021 yang tercatat sebesar 9,46 persen. Peningkatan TPK (m-t-m) tertinggi tercatat pada TPK hotel bintang 1 setinggi 18,64 poin. Sementara bila dibandingkan dengan TPK pada Oktober 2020 (y-o-y), TPK pada Oktober 2021 mengalami peningkatan sebesar 8,20 poin. “Peningkatan TPK (y-o-y) tercatat pada seluruh kelas hotel berbintang, dengan peningkatan tertinggi tercatat pada kelas hotel bintang 1 setinggi 20,43 poin,” katanya.
Hanif pun menerangkan pada Oktober 2021, rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia di hotel berbintang tercatat selama 1,92 hari, naik 0,09 poin dibandingkan dengan rata-rata lama menginap pada bulan September 2021 (m-t-m) yang tercatat selama 1,83 hari. “Jika dilihat dari kelompok tamu yang menginap, rata-rata lama menginap tamu asing pada hotel berbintang Oktober 2021 tercatat selama 2,19 hari, lebih tinggi bila dibandingkan rata–rata lama menginap tamu Indonesia yang tercatat selama 1,91 hari,” ujarnya.
Dibandingkan dengan Oktober 2020 (y-o-y), rata-rata lama menginap tamu total (asing dan Indonesia) mengalami penurunan sedalam 0,27 poin yaitu dari 2,19 hari pada Oktober 2020 menjadi 1,92 hari pada Oktober 2021.
Sedangkan TPK hotel non-bintang pada Oktober 2021, kata Hanif, tercatat mencapai 6,38 persen, mengalami peningkatan sebesar 1,27 poin dibandingkan September 2021 yang tercatat sebesar 5,11 persen. Sementara itu, rata-rata lama menginap tamu pada hotel non-bintang di Oktober 2021 tercatat selama 1,57 hari, naik 0,01 poin dibandingkan bulan September 2021. *dik