Sabtu, November 23, 2024
BerandaBaliNelayan Kembali Melaut, Keluhkan Sampah Kiriman

Nelayan Kembali Melaut, Keluhkan Sampah Kiriman

Sampah kiriman pascahujan dan gelombang tinggi yang terjadi awal pekan lalu dikeluhkan oleh sejumlah nelayan di Kabupaten Tabanan.

Tabanan (bisnisbali.com) –Sampah kiriman pascahujan dan gelombang tinggi yang terjadi awal pekan lalu dikeluhkan oleh sejumlah nelayan di Kabupaten Tabanan. Betapa tidak, sampah kiriman yang didominasi sampah plastik mengakibatkan rusaknya alat tangkap sejumlah nelayan.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Tabanan I Ketut Arsana Yasa, Kamis (9/12) mengungkapkan, saat ini potensi ancaman cuaca buruk ditandai intensitas hujan lebat, gelombang tinggi dan angin kencang di laut pesisir selatan wilayah Kabupaten Tabanan sudah kembali normal. Kondisi tersebut menurut perkiraan BMKG akan berlangsung hingga dua minggu ke depan, sehingga para nelayan bisa kembali melaut.

Akan tetapi di tengah kondisi cuaca yang kembali normal, para nelayan dihadapkan pada permasalahan sampah plastik kiriman dari daratan yang terbawa oleh banjir akibat hujan lebat pada awal pekan lalu. Melimpahnya sampah plastik kiriman menyebabkan rusaknya alat tangkap sejumlah nelayan.

”Keluhan terkait permasalahan sampah plastik ketika melaut sempat disampaikan para nelayan. Sebab, sampah plastik tidak hanya mencemari laut tetapi juga merusak jaring alat tangkap. Mereka bukannya mendapatkan ikan, namun justru mengantongi sampah plastik,” tutur Arsana Yasa.

Menurut pria yang juga anggota DPRD Tabanan ini, potensi tangkapan nelayan di penghujung tahun sekaligus di tengah ancaman cuaca buruk masih normal meski belum memasuki puncak musim panen. Hanya, harga lobster di tingkat nelayan mengalami penurunan sekarang. Jika sebelumnya Rp 300.000 per kilogram, kini di kisaran Rp 250.000 hingga Rp 280.000 per kilogram.

Ia tidak tahu pasti penyebab turunnya harga lobster saat ini. Namun, ada kemungkinan itu dipicu oleh serapan pasar, khususnya ekspor yang turun di tengah belum bisanya perdagangan langsung dari Bali ke negara tujuan. ‘’Hingga kini ekspor lobster belum bisa dilakukan langsung dari Bali ke negara tujuan. Berbeda dengan ekspor ikan kualitas frozen yang sudah langsung dari Bali ke Taiwan. Itu kemungkinan memengaruhi harga lobster,” pungkasnya. *man

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer