Denpasar (bisnisbali.com)-Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dalam keterangan pers dari lama resmi Kemenko Marves, Selasa (7/12) mengumumkan, pembatalan penerapan PPKM level 3 di seluruh Indonesia pada saat libur Nataru. Hal ini tentunya memberi optimisme bagi pariwisata Bali yang diharapkan tingkat hunian (okupansi) meningkat.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Denpasar Ida Bagus Gede Sidharta Putra, saat konfirmasi, Selasa (7/12) mengatakan, pembatalan PPKM level 3 ini menjadi angin segar bagi pariwisata Bali. Menurutnya, dengan kondusifnya penanganan Covid-19 di Bali, sudah seharusnya level PPKM tidak dinaikan saat Nataru. “Ini adalah kesempatan bagi pengusaha pariwisata untuk mendapatkan sedikit rezeki setelah 2 tahun ini zero income (tidak ada pendapatan),” ujarnya.
Dengan dibatalkannya PPKM level 3 ini, Ida Bagus Sidharta juga berharap ada kenaikan okupansi. Saat ini di Denpasar sendiri okupansi masih pada angka 20 persen. “Dengan dibatalkannya PPKM level 3, kami harapkan kenaikan okupansi pada akhir tahun nanti,” terangnya.
Dibatalkannya PPKM level 3 juga disambut baik oleh Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali I Nyoman Nuartha. “Ini patut disambut baik, walaupun dari awal kami sudah tidak setuju atau menolak program PPKM level 3 tersebut,” ujarnya.
Menurutnya, Bali yang notabena masyarakatnya sudah tervaksin 100 persen lebih untuk dosis pertama dan 89,6 persen dosis kedua haruslah dikecualikan dari daerah lain yang vaksinasinya belum mencapai target. Dia juga mengatakan, masyarakat Bali sangat patuh dengan penerapan protokol kesehatan untuk menjaga agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19. Untuk itu, dia juga berharap agar regulasi kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) bisa dipermudah. Diakuinya, sejak dibukanya pintu kedatangan wisatawan mancanegara, hingga saat ini belum ada kunjungan wisman ke Bali. *wid