Denpasar (bisnisbali.com)-Pada acara peluncuran Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali Menuju Bali Era Baru di Denpasar beberapa waktu lalu, Presiden RI Joko Widodo menyinggung terkait pelaksanaan KTT G20 yang akan digelar di Bali pada 2022 mendatang. Menurut Jokowi, tiga hal akan menjadi konsentrasi pembahasan pada acara yang dihadiri oleh 20 negara besar di dunia tersebut.
Tiga hal dimaksud, pertama, arsitektur kesehatan global yang harus berubah di tengah pandemi Covid-19. Kedua, transformasi digital dan ketiga green economy dan transisi energy. Ketiga hal tersebut menjadi hal penting yang akan dibicarakan oleh 20 negara dengan gross domestik bruto (GDP) terbesar di dunia. “Oleh karena itu berulang-ulang saya katakan, pandemi ini dijadikan momentum transformasi fundamental. Semua harus mewujudkan itu, sehingga ketangguhan ekonomi itu ada,” ujar Presiden RI.
Dikatakannya, sebagai tuan rumah, Indonesia telah mendapatkan kehormatan dan kepercayaan dalam pertemuan negara-negara besar tersebut. Ia pun menekankan agar berhati-hati menjaga kepercayaan yang diberikan kepada Indonesia. “Sejak kemarin (2/12), kita sudah memegang presidensi G20. Ini sebuah kehormatan dan kepercayaan yang diberikan kepada kita. Hati-hati di G20 nanti, negara-negara besar ada semua,” ungkap Joko Widodo.
Sehari sebelumnya, Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo telah meninjau sejumlah infrastruktur pendukung untuk G20. Lokasi yang ditinjau di antaranya Tol Bali Mandara, Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) dan hutan mangrove. *wid