Denpasar (bisnisbali.com) –Dalam Peluncuran Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali menuju Bali Era Baru yang berlangsung di Three Mountain Bamboo Pavilion, Kura-Kura Bali, Denpasar Jumat (3/12) Presiden RI Joko Widodo mengatakan Pandemi Covid-19 ini merupakan momentum transformasi fundamental perekonomian. Terutama Bali yang mengalami kontraksi perekonomian cukup dalam di tengah pandemi Covid-19.
“Semua harus mewujudkan itu (transformasi perekonomian). Pandemi ini peluang kita melompat naik. Sehingga pascapandemi Covid-19, kita sudah ada pada posisi yang lebih baik,” ungkap Jokowi.
Jokowi mengatakan, paham betul selama 2 tahun ini masyarakat, terutama Bali benar-benar terpukul. Pada tahun 2020 perekonomian Bali minus hingga 9,34 persen. Padahal sebelumnya, kata Jokowi, pada kondisi normal sebelum pandemi, Bali selalu tumbuh di angaka 5,3 persen. “Ekonomi Bali mengalami kontraksi yang paling dalam dibandingkan provinsi lain. Karena sektor pariwisata yang diandalkan Bali adalah sektor yang paling awal terimbas pandemi,” terangnya.
Untuk itu, Jokowi mengungkapkan, semua pihak harus melakukan refleksi besar-besaran sekaligus mentransformasi secara fundamental. Orang nomor satu di Indonesia ini mengatakan, terdapat tiga hal yang dijadikan perhatian dalam hal ini. Pertama meningkatkan deversifikasi ekonomi. Menurutnya ekonomi tidak bisa bergantung pada satu sektor. Kedua paradigma dan tata kelola pariwisata harus mengutakaman kesehatan dan keamanan, yang semua negara mengarah pada hal tersebut saat ini.
Ketiga, Presiden melanjutkan, pariwisata di Provinsi Bali harus bertransformasi dari mass tourism menjadi green tourism, yaitu pariwisata berbasis sosial, budaya dan lingkungan yang sejalan dengan nilai-nilai dan filosofi kearifan lokal Bali yang dapat membangun harmoni dan memuliakan alam. *wid