Kamis, Oktober 31, 2024
BerandaBaliEkonomi Kerthi Bali, Kembalikan Pariwisata ke ’’Marwah’’-nya  

Ekonomi Kerthi Bali, Kembalikan Pariwisata ke ’’Marwah’’-nya  

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) mengharapkan Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali Menuju Bali Era Baru yang dikembangkan Kementerian Pembangunan Nasional/Bappenas dan Pemerintah Daerah Bali, mampu mengembalikan konsep pembangunan dan pariwisata Bali ke ‘marwah-nya’.

Denpasar (bisnisbali.com)- Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) mengharapkan Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali Menuju Bali Era Baru yang dikembangkan Kementerian Pembangunan Nasional/Bappenas dan Pemerintah Daerah Bali, mampu mengembalikan konsep pembangunan dan pariwisata Bali ke ‘marwah-nya’. Hal ini juga dibarengi dengan pembangunan Master Plan Pengembangan Kawasan Pariwisata Ulapan untuk menjadikan Bali pariwisatanya berkualitas (quality tourism).

“Konsep pembangunan Bali yang kita lihat sekarang sudah mulai keluar dari konsep dasarnya, konsep-konsep dasar yang berasal dari pemikiran-pemikiran luhur bagaimana membangun Bali yang kokoh dari berbagai sisi,” ungkap Wagub  Cok Ace saat memberikan keterangan pers seusai peluncuran Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali Menuju Bali Era Baru, Jumat (3/12) lalu.

Wagub Cok Ace ini menilai kontraksi perekonomian Bali yang luar biasa karena dampak pandemi menunjukkan bagaimana rapuhnya pariwisata Bali. Pariwisata dikatakannya jadi sektor penopang hingga 70 persen perekonomian Bali. “Ini terjadi karena konsep pariwisata Bali selama ini tidak dibangun oleh orang Bali sendiri dan dalam hal ini pemerintah daerah Bali. Sehingga banyak terjadi paradoks-paradoks yang luar biasa atas sektor, khususnya di bidang pertanian,” jelas mantan Bupati Gianyar ini.

Cok Ace berterima kasih kepada pihak Kementerian PPN/Bappenas yang memberikan perhatian khusus dan luar biasa kepada Bali dan Ubud khususnya, sebagai sentra tumbuhnya pariwisata Bali di era 1930-an.

Master Plan Pengembangan Kawasan Pariwisata Ulapan (Ubud-Tegallang-Payangan) disebutkan Wagub Cok Ace yang dalam kesempatan tersebut didampingi Kepala Bappeda Bali I Wayan Wiasthana Ika Putra, merupakan konsep pembangunan budaya Bali yang  lahir dari alam dan budaya Bali. Konsep ini adalah salah satu langkah mewujudkan pariwisata berkualitas di Bali yang berbasis pada kekayaan budaya secara berkelanjutan.

Meskipun sektor-sektor lain akan terus dikembangkan dan dipacu untuk bisa perlahan sejajar dengan sektor pariwisata, bukan berarti lantas sektor tersebut akan dilupakan. “Malah sektor pariwisata akan kita tekankan untuk menuju quality tourism, sustainable tourism yang diarahkan untuk tidak menghancurkan bahkan membunuh ‘ibu kandungnya’ sendiri yakni alam dan budaya Bali,” tuturnya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adiniggar Widyasanti menjelaskan, Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali Menuju Bali Era Baru serta Master Plan Pengembangan Kawasan Pariwisata Ulapan adalah salah satu tugas kementerian Bappenas yang disusun karena pasca-Covid-19 ekonomi Bali harus bertransformasi. “Kita menyusun transformasi Indonesia yang tentunya harus didukung transformasi ekonomi di provinsi,” terang Amalia.

Dia mengatakan alasan Bali menjadi provinsi pertama untuk transformasj ekonomi, dikarenakan selama ini Bali yang terkontraksi paling dalam dibandingkan provinsi lain dan ekonomi Bali berdasarkan pengalaman sangat rentan gejolak eksternal.

Dirinya juga menjelaskan enam strategi besar Transformasi Ekonomi Bali adalah: Bali Pintar dan Sehat, Bali Produktif, Bali Hijau, Bali Smart Island, Bali Terintegrasi dan Bali Kondusif. Proses penyusunan Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali Menuju Bali Era Baru: Hijau, Tangguh dan Sejahtera berlangsung sejak April 2021 dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, mencakup Pemerintah Provinsi Bali, Bappeda Provinsi Bali, Badan Riset dan Inovasi Bali, hingga masyarakat, melalui serangkaian focus group discussion dan proses analisis yang mendalam. “Jadi ini merupakan sinergi kita dan kebetulan konsep yang disusun Bapak Gubernur dan pemerintah Provinsi Bali sejalan dengan konsep kita,” katanya lagi.

Sementara itu Deputi Bidang Regional Kementerian PPN/Bappenas,  Rudy Prawiradinata menjelaskan bahwa Master Plan Ulapan adalah salah satu langkah mewujudkan pariwisata berkualitas di Bali yang berbasis pada kekayaan budaya secara berkelanjutan. Dirinya menjelaskan ada tiga zonasi di Kawasan Ulapan yang akan dikembangkan yakni Ubud, Tegallang dan Payangan. “Di sanalah selama ini kental dengan pariwisata budaya, bagaimana sekarang kita optimalkan pertanian, lingkungan dan pariwisata sehingga ketergantungan atas pariwisata bisa berimbang,” papar Rudy. *wid

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer