Kamis, Oktober 31, 2024
BerandaBaliPemerintah Canangkan Bebas HIV/AIDS Tahun 2030

Pemerintah Canangkan Bebas HIV/AIDS Tahun 2030

Pemerintah mencanangkan pada 2030 mendatang Indonesia bebas dari HIV/AIDS. Akan tetapi kesenjangan pendidikan seksual masih terjadi karena dianggap tabu.

Denpasar (bisnisbali.com) –Pemerintah mencanangkan pada 2030 mendatang Indonesia bebas dari HIV/AIDS. Akan tetapi kesenjangan pendidikan seksual masih terjadi karena dianggap tabu. Hal ini berdampak pada sulitnya menekan kasus HIV/AIDS.

Hal tersebut terungkap saat diskusi memperingati Hari AIDS Sedunia yang diselenggarakan Campaign.com bersama Sensitif VIVO secara daring, Rabu (1/12) sore. Dalam kesempatan tersebut, peneliti sekaligus aktivis kesetaraan gender dan kesehatan global dr. Putri Widi, M.Sc., mengatakan, tidak meratanya pendidikan seksual ditambah minimnya akses terhadap fasilitas kesehatan menjadi salah satu faktor pendorong terus meningkatnya angka kasus HIV/AIDS di negeri ini.

“Hal pertama yang dapat dilakukan oleh pemerintah dan kita semua adalah mengakui adanya kesenjangan tersebut. Setelah itu, dilakukan langkah-langkah nyata untuk pemenuhan HKSR (hak kesehatan seksual dan reproduksi) bagi semua orang alias inklusif. Untuk menjadi benar-benar inklusif, harus melibatkan mereka yang termarginalkan atau bisa dikatakan tidak diuntungkan oleh sistem, contohnya penyandang disabilitas,” ujarnya.

Pendiri kelompok feminis tuli FeminisThemis, Nissi Taruli Felicia, mengakui dirinya bersama kelompok feminis tuli menjadi saksi bagaimana usaha penanganan dan pencegahan HIV/AIDS yang tidak inklusif dan aksesibel berdampak terhadap penyandang disabilitas di Indonesia.

“Masih banyak penyandang disabilitas tidak mendapatkan pendidikan mengenai seksual, sehingga pemahaman mereka untuk hal mendasar seperti pengertian istilah-istilah seputar seksualitas tidak mereka dapatkan. Kurangnya pengetahuan juga sering mengakibatkan teman-teman disabilitas menjadi korban kekerasan seksual. Menurut penelitian kami tahun lalu, miskonsepsi teman-teman tuli tentang HIV/AIDS masih sangat tinggi. Dari 85 orang yang kami survei, hanya sekitar 30 persen yang tahu tentang AIDS,” papar Nissi.

Sementara itu, salah seorang pengacara HAM menyatakan, selama ini sudah ada usaha dari berbagai kelompok untuk menjembatani ketimpangan pemenuhan HKSR bagi disabilitas, namun baru segelintir dan belum terstruktur. *wid

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer